Mohon tunggu...
Rischa Kurniadewi
Rischa Kurniadewi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta

i never lose, either i win or i learn

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Atasi Polemik Kereta Cepat Jakarta Bandung dengan Rekayasa Nilai (Value Engineering)

21 Oktober 2021   17:19 Diperbarui: 21 Oktober 2021   17:53 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Rekayasa  Nilai adalah  suatu  cara  pendekatan  yang  kreatif  dan terencana  dengan  tujuan  untuk  mengidentifikasikan  dan  mengefisiensikan  biaya  yang  tidak perlu. Rekayasa  Nilai  digunakan  untuk  mencari  alternatif-alternatif  atau  ide-ide  yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih baik/lebih rendah dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasan fungsional dan mutu pekerjaan.

Untuk mengetahui biaya yang tidak  diperlukan  sangat  sulit,  beberapa teknik yang digunakan diantaranya:

  • Breakdown Analysis: sistem dan subsistem  dirangking  menurut  biaya persatuan dari yang tertinggi ke yang terendah, membaginya kearea fungsional dan menganalisanya melalui hukum Pareto.
  • Cost Model: mengidentifikasi penghematan biaya melalui perbandingan basic cost dan actual cost.
  • Analisa Fungsi: menidentifikasi fungsi-fungsi yang tidak perlu, menganalisanya kedalam perbandingan cost/worth yang menunjukkan tingkat keberadaan biaya yang tidak diperlukan
  • Life cycle cost impact
  • Pendekatan lain, misalnya identifikasi biaya pendukung yang tinggi, item waktu pekerjaannya lama.

Dikarenakan  kondisi  perekonomian  saat  ini,  maka  pada  pembangunan  proyek  yang  sedang berjalan membutuhkan alokasi dana yang cukup besar perlu dipertimbangkan lagi apakah desain yang digunakan  telah  optimal.  Maka  diperlukan  suatu  Penerapan  Sistem  Value  Engineering  Pada  Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung untuk meminimalisir pengeluaran agar anggaran APBN yang sudah digelontorkan untuk membantu proyek ini tidak membengkak lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun