Mohon tunggu...
RISAYANTI
RISAYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo..

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030146)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seberapa Penting Menjadi Diri Sendiri?

3 Juni 2022   20:45 Diperbarui: 3 Juni 2022   20:47 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar :www.bing.com

Sudah kamu menjadi diri sendiri hari ini? Atau kamu belum menemukan jati diri? Menjadi diri sendiri sangatlah penting bagi kita semua. Namun, menjadi diri sendiri tanpa intropeksi sama saja perbuatan yang sia-sia. Hal ini berarti belum paham mengenali diri kita sendiri. Seseorang biasanya mengikuti kata hatinya untuk menjadi dirinya sendiri, namun apa bila kata hatinya adalah buruk, maka orang itu akan mengikuti kearah yang buruk. Berbeda ketika kata hatinya adalah baik, maka orang itu akan mengikuti kearah yang baik juga. Pengaruh orang lain dalam kepribadian kita sangatlah banyak dilihat dari sisi yang baik maupun yang buruk, dari itu kita harus bisa menyeleksi mana yang baik untuk kepribadian diri kita sehingga dapat membentuk kepribadian yang  lebih baik lagi. Dapat kita lihat dari kejadian disekitar kita, seperti perubahan seseorang dari yang positif menjadi negatif atau sebaliknya, dari perubahan kecil menjadi perubahan besar. Seperti seseorang yang semula tidak merokok menjadi seorang perokok, seseorang yang tidak suka bermain game menjadi pecandu game. Kepribadian merupakan sifat yang ada dalam diri seseorang yang menjadi ciri khas orang tersebut yang terjadi di saat dihadapkan dengan suatu hal tertentu dalam kesehariannya. Setiap individu memiliki kepribadian yang istimewa, dengan karakter yang unik, potensi, dan penuh bakat luar biasa untuk menjadi pribadi yang terbaik.

Namun, banyak orang-orang yang lebih senang menjadi orang lain dengan meniru, mengimitasi, bahkan dengan sadar mengkloning diri dari orang lain. Hasilnya orang-orang kehilangan kepribadian aslinya. Kepribadian adalah sifat seseorang yang ada pada diri sendiri yang terjadi ketika sedang menghadapi suatu hal tertentu. Ciri kepribadian seseorang dapat dilihat dari sikap, ekspresi, perilaku, dan tindakan. Untuk menjadi pribadi yang baik, kita harus menerima segala yang ada pada diri kita, fokus pada tujuan, tak perlu memikirkan hal negatif yang dikatakan orang lain, selalu memberi penghargaan pada diri sendiri setiap melakukan apapun, dan memotivasi diri. Seseorang yang memilik konsep diri yang positif tetaplah pertahankan dan tingkatkan agar menjadi lebih baik lagi. Sesuatu yang telah terjadi jadikanlah hal itu sebagai pelajaran di waktu yang akan datang agar menjadi orang yang lebih optimis, lebih mengenal siapa diri kita, mengetahui potensi apa yang akan di kembangkan dan tidak mudah tersinggung dalam hal apapun. 

Oleh karena itu, mempelajari  tentang diri sendiri  jauh lebih penting  dibanding mempelajari orang lain. Jadi kepribadian merupakan sifat yang ada dalam diri seseorang yang menjadi ciri khas orang tersebut yang terjadi di saat dihadapkan dengan suatu hal tertentu dalam kesehariannya. Orang yang telah mengenal dirinya akan mudah mengenal orang lain. Karena mampu memahami orang lain, maka mampu menyesuaikan dirinya dengan berbagai cara orang yang berbeda. Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk mewujudkannya. Sebaliknya, orang yang tidak mengenal dirinya, tidak mengetahu apa yang harus dikerjakan dan dikembangkannya. Tidak memahami posisi diri akan membuatnya sulit mengarahkan diri kepada tujuan hidupnya, sehingga gagal dalam pergumulan hidupnya.

Hingga ada hadits nabi yang mengatakan bahwa siapa saja yang berhasil mengenal dirinya,   maka akan bisa mengenal Tuhannya. Man arafa nafsahu faqod arafa rabbahu. Seseorang yang mampu mengenal dirinya secara benar, maka akan berlanjut bisa  mengenal Tuhannya secara benar juga. Orang yang  tahu diri  biasanya  bisa menempatkan posisiya secara tepat.  Seperti berbicara, mengambil sikap, berperilaku dalam pergaulan,  bagi orang yang paham terhadap  dirinya sendiri, maka   tidak akan melakukan kesalahan. Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat, yaitu menyadari kelebihan atau keunggulan yang dimiliki maupun kekurangan atau kelemahan yang ada pada diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri secara tepat akan diketahui konsep diri yang tepat pula, dengan berupaya mengembangkan yang positif dan mengatasiatau menghilangkan yang negatif.  Mengenali diri sendiri suatu informasi tentang diri seseorang,ini lebih bersifat subyektif.  Dalam mengenali diri sendiri diri dapat memuat perkiraan  mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya. Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, namun seseorang dapat mengubahnya.

Jadi mengenali diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat  menemukan jati dirinya, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya. Kemudian  mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan. Dengan kesadaran dan penerimaan seperti ini  seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif. Nah untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan orang lain. Ada cara yang dapat ditempuh untuk lebih mengenal diri melalui bantuan orang lain dengan cara meminta umpan balik yaitu bagaimana orang lain memandang kita,oleh karena itu mengungkapan diri merupakan pengungkapan diri secara jujur. Dengan memberikan kepercayaan pada orang lain dalam mengungkapkan diri memberikan umpan balik bagi tumbuhnya kepercayaan orang lain pada dirinya,semakin seseorang membuka did, semakin orang lain eenderung membuka dirinya. Akibatnya, hubungan yang terjalin semakin alaab, semakin merasa diterima. dan semakin saling mendukung umpan balik diberikan ketika seseorang sndah mengungkapkan dirinya. Pengenalan diri adalah sebagai wahana untuk mencapai tujuan hidup. Oleh setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan siapa saya maka pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa ? Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan peran-peran yang akan dimainkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun