Mohon tunggu...
RISAYANTI
RISAYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo..

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030146)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Diskip Ini untuk Kamu

27 Mei 2022   15:04 Diperbarui: 27 Mei 2022   15:07 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa remaja ditandai oleh perubahan yang besar diantaranya kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik maupun psikologis, Pada awal masa remaja, dalam kesadaran seksual pada remaja seperti tuntutan sosial dan pendidikan.

 Setelah meninggalkan masa anak-anak biasanya remaja cenderung stres dengan banyak hal contoh kecilnya percintaan yang dibuat oleh diri mereka sendiri menyebabkan keterbatasan dalam memikirkan hal yang lebih baik. Sebagian besar remaja akan mengalami hambatan dalam kehidupan mereka sangat mengganggu kesehatan fisik dan emosi mereka, menghancurkan motivasi dan kemampuan menuju sukses di masa mendatang bahkan dapat merusak  hubungan mereka sendiri. 

Mereka banyak mencapai masa dewasa dengan penderitaan yang tidak di inginkan, Seketika di dunia pendidikan mereka lalu diminta untuk berpartisipasi secara bertanggung jawab di dalam masyarakat, lingkungan sekitar dan memaksimalkan diri untuk dewasa di segala situasi. 

Yang banyak di alami oleh para remaja kebanyakan dari seorang mahasiswa yang rentang semester awal mengeluh tugas, semester tengah praktek dan akhir dengan skripsi. Masalah yang banyak dialami remaja juga pada saat ini merupakan manifestasi dari stres, di antaranya depresi, kecemasan, pola makan tidak teratur. Stres merupakan bagian yang tidak terhindarkan dari kehidupan.

Stres mempengaruhi setiap orang, bahkan anak-anak. Kebanyakan juga stres di usia remaja tergolong dari masa pertumbuhan. Remaja khawatir akan perubahan tubuhnya dan mencari jati diri mereka. Dengan unek-unek Bagaimana saya 3tahun nanti? seperti apa saya di hari itu? Sukseskah saya? 

Mampukah saya mewujudkan cita-cita orang tua? Sebenarnya mereka dapat membicarakan masalah mereka dan mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah, namun karena pergolakan emosional dan ketidakyakinan remaja tersebut dalam membuat keputusan penting,

membuat diri kita itu perlu mendapat bantuan dan dukungan khusus dari orang dewasa sepertinya faktor lingkungan baik yang dapat memengaruhi atau mengelola pikiran remaja. Kondisi ini sebagaimana digambarkan Dusek (1977) dan Bezonsky (1981), bahwa tingkah laku negatif pada diri remaja, disebabkan adanya perlakuann lingkungan yang kurang sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan remaja. 

Pada tahap perkembangan ini, harus didukung oleh pemahaman orang tua terhadap kondisi remaja yang sedang mencari jati dirinya dari Sarwono ("Berbagai," 2003) ia mengatakan stres adalah kondisi kejiwaan ketika jiwa itu mendapat beban. Stres itu sendiri bermacam-macam, bisa berat, bisa juga ringan, dan stres berat berkemungkinan mengakibatkan sebagian gangguan. Stres ringan dapat merangsang dan memberikan gairah nyata dalam kehidupan yang setiap harinya menjenuhkan. 

Dan Stres yang berlebihan, apabila tidak ditanggulangi sejak dini ituakan membahayakan kesehatan atau mental para remaja. Menurut Slemon (dalam Baldwin, 2002) dalam menghadapi pelajaran yang berat di kampus menimbulkan stres pada remaja, terutama bagi mahasiswa karena pada saat ini mahasiswa pada umumnya mengalami tekanan untuk mendapat nilai yang baik dan bisa memenuhi syarat-syarat ip, berasal dari tekanan dan harapan dari diri mereka sendiri dan orang-orang sekitar.

Para remaja yaitu dimana usia  seseorang mempunyai banyak sekali  keinginan, tidak ingin kalah dengan teman nya apalagi banyak mengikuti trend-trend yang saat ini membumi di dunia medsos ini dapat dikatakan mereka menyiksa diri sendiri, membuat diri sendiri terjatuh dalam kerumitan tidak ingin berdamai dengan keadaan. 

Hubungan antara remaja dan teman sebaya adalah hal yang utama dalam perkembangan remaja, mereka ingin lepas dari pantauan keluarga berfikir akan mandiri. Sedangkan Menurut Baldwin (2002) sumber stres pada remaja laki-laki dan perempuan pada umumnya sama, namun dampak beban ini berbeda pada remaja perempuan dan laki-laki, Remaja perempuan lebih peka terhadap lingkungannya. 

Lazarus (1984) menjelaskan bahwa stres juga dapat dikatakan sebagai :Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stres atau disebut juga dengan stresor. Respon, yaitu stres merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. 

Respon yang muncul dapat secara fisiologis, seperti : jantung berdebar, gemetar dan pusing serta psikologis, seperti : takut, cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung. Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif dapat mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun afeksi. 

Dapat disimpulin  bahwa stres adalah keadaan yang disebabkan oleh adanya tuntutan internal maupun eksternal (stimulus) artinya membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu sehingga individu akan bereaksi baik secara fisiologis maupun secara psikologis (respon) dan melakukan usaha-usaha penyesuaian diri terhadap situasi tersebut (proses).

Pada dunia remaja,mengambil peran yang sangat penting bagi kehidupan mendatang karena lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembanganya. Dari semua perubahan social yang dapat terjadi dari sisi sikap dan perilaku kesosialan, Dunia perkuliahan yang meluas dan kebebasan tak terbatas jika seseorang tidak mampu mengendalikan itu semua akan mengakibatkan kegagalan hidup yang baik. 

Pengaruh kuat dari dunia remaja merupakan hal penting yang saat ini tidak dapat diremehkan, jadi semua orang harus memiliki prinsip-orinsip yang matang. Ditambahnya kuliah daring tidak bisa menyelesaikan segala urusan kuliah baik sisi tugas atau berdiskusi nyaman di segala pihak. Membuat banyak nya mahasiswa mengeluh dengan kuliah daring tidak menjadikan seseorang beramsusmsi untuk berpikir karna ketergangguan komunikasi yang tidak secara langsung.

Di kutip dalam buku (DR. Ida Umami., M. Pd. Kons.) Yang berjudul Psikologi Remaja. ''Remaja merupakan asset Agama, bangsa dan Negara baik dalam peran sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Oleh karena itu, pengembangan diri secara menyeluruh pada semua aspek kehidupan, baik fisik maupun psikologis sangatlah diperlukan" Pemahaman ini sangat diperlukan terutama keterkitannya dengan tugas mereka sebagai remaja yang patut maupun sebagai calon pendidik.  

Ida Umami mengatakan hal yang sangat perlukan pada remaja saat ini seperti. Pengertian perkembangan dan pertumbuhan, ciri-ciri khas remaja yang sedang berkembang dan prinsip-prinsip perkembangan. Oleh karena itu, peran orang tua baik sebagai teman dan sahabat terutama faktor lingkungan lebih diperlukan pada masa ini dari pada peran orang tua sebagai pengatur dan penentu keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun