Tentang ujung cerita, kita tak Bersama
Dalam chord ini, Tulus mengisahkan bahwa walaupun kisah cintanya sudah berakhir tetapi rasa cinta dan kasih sayangnya masih sangat melekat. Dia mencoba untuk melepas rasa itu, namun masih tetap saja tidak pergi. Meskipun rasa itu masih ada, ia menganggap bahwa itu sebagai rasa yang terindah yang tak rela ia lepaskan karena itu semua istimewa dalam hidupnhya.
Tulus bertanya-tanya pada kenyataan mengapa semua ini bisa terjadi?, Mengapa dari sekian banyak kesamaan latar tidak bisa mengantarkan ia bersama?. Ia merasa tak percaya dengan segala yang terjadi, karena menurutnya alur ceritanya sudah tepat, diawali dari pertemuan terus saling kenal mengenal dan akhirnya sudah saling merasa cocok satu sama lain, namun tiba-tiba ujungnya tidak bisa bersama.
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu?
Setelah kisah mereka berkahir, dan dia sudah pergi. Tulus mengisahkan bahwa ada rasa rindu yang tak bisa hilang. Dia berdoa semoga rindu itu tidak selalu bersemayam dalam hidupnya. Kata orang-orang, semakin lama rindu itu dibiarkan maka akan semakin meredup dengan sendirinya--- konon katanya. Dia berharap untuk melepas rasa rindu, suatu saat ada orang yang bisa seperti dia dalam hidupnya.
Lagu ini mengisahkan sebuah perjalanan cinta yang cukup rumit. Tulus tidak menggabarkan secara luas, tetapi bait antar bait padat penuh dengan nuansa patah hati. Namun yang sangat disayangkan dalam lagu tulus ini, ia tidak mengisahkan secara spesifik apa alasan terbesarnya, mengapa kisahnya berakhir begitu saja. Ini menimbulkan pertanyaan besar pada pendengar mengapa hal itu tidak digambarkan.
Lagu ini merupakan salah satu lagu yang patut untuk diapresiasi tinggi. Makna yang terkandung di dalamnya cukup komplet dengan aransemen yang tidak terlalu menggunakan teknik tinggi namun jiwa dari lagu menyala dari bait pertama sampai bait terakhir, sehingga tidak heran jika pendengar akan dibawa pada kisah cinta yang menyedihkan.
Sekian, Hati-hati di jalan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H