Mohon tunggu...
RISAYANTI
RISAYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo..

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (21107030146)

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Serunya Ngabuburit di Kampung Ramadhan Jogokariyan

8 April 2022   22:23 Diperbarui: 8 April 2022   22:46 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo/dokumen pribadi

Tidak terasa 6 hari puasa sudah berlanjut, yang berarti menunjukan lebaran akan segera tiba. Di bulan Ramadan ini, adalah bulan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh orang setiap umat Islam yang beriman, ysng bertujuan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, Alasanya merujuk ke sejumlah dalil baik ALquran, hadist, dan ijmak. Tetapi tidak diperbolehkan untuk orang musafir atau orang yang sudah seppu dll. Ada suasana yang tidak asing lagi untuk orang orang-orang, ramainya penjual takjil, mengundang banyak pembeli untuk datang sambil lalu menunggu waktu berbuka puasa,tradisi takjil sangat popular di bulan ramadhan diartikan sebagai hidangan untuk berbuka puasa,terutama untuk makanan dan minuman manis untuk disantap sebelum berlanjut memakan menu utama. Walaupun menurut tradisinya kurma adalah hidangan pembuka sebelum makanan utama yang perlu dikonsumsi dulu tetapi banyakan  orang-orang lebih suka mencari takjil seperti gorengan pasar dan minuman manis seperti es buah,kacang hijau dsb. 

Ramadhan 1443 Hijriah ditetapkan pemerintah jatuh pada minggu, 3 April 2022. Kiat kembali ramai lagi tidak berbeda dengan tahun lalu masa-masa pandemik yang masih zona merah, ini menjadi pemicu semangat para UMKM, namun walaupun kembali ramai kita tetap dianjurkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Disini warga jogja yang ramai berburu takjil yang tidak jarang lagi harus mengantre saat membeli pun menerima takjil gratisan yang mengasikan bersama teman, sahabat ataupun yang tercinta. Pasar Ramadhan tidak hanya dikenal dengan ramainya namun dengan ratusan penjual takjil yang bermacam ragam dan setiap sudut jalanan sangat indah di hiasi lampu kerlap-kerlip mengundang orang-orang setempat ingin mengunjungi Pasar Ramadhan, ini juga bisa di katakan tempat wisata pula pada saat menjelang buka puasa Karna tidak hanya orang sekitar yang ingin ke sana adapun orang luar yang sedang berada di Jogja ingin mengunjungi Pasar Ramadhan menikmati momentum indahnya keramaian orang-orang berebutan takjil, antrian yang sangat panjang, dudukan di jalanan. 

Pasar Ramadhan terletak di sepanjang jalan masjid jokokariyan, Masjid Jogokariyan selama ini dikenal konsisten sebagai model pengelolaan masjid yang mampu membangkitkan ekonomi warga sekitar dan jaringan yang dibina masjid kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat membuka Kampoeng Ramadhan Jogokariyan itu. Setiap hari akan disajikan sikitar 3.000 piring takjil buka puasa, dimasak oleh kelompok ibu-ibu dasawisma dari tiap-tiap RT. tulis @masjidjogokariyan. Masakan takjil sengaja dimasak oleh sekelompok emak-emak karna ingin terjadinya dialog di tiap-tiap rumah. Kegiatan yang diselenggarakan oleh takmir Majid Jokokaryan sudah berlangsung sejak sepuluh tahun yang lalu, dengan berbagai kegiatan keagamaanya menjadi dikenal tidak hanya sekitar Yogyakarta namun juga di berbagai daerah tanah air.

Adanya kegiatan Pasar Ramadhan, ini bisa menghidupkan perekonomian di sekitar Masjid Jogokaryan, kegiatan Kampung Ramdhan Jogokaryan dibuka oleh walikota Yogyakarta H. Herry Zudianto, kegiatan ini diawali dengan Parade Bedug mengelilingi Kota Yogyakarta, biasanya untuk mendukung parade ini disertai sejumlah truk bak terbuka berisi bedug berbagai ukuran dan peralatan musik lainnya denga  penambuhnya yang ikut meramaikan kegiatan ini. Disertai konvoi mobil dan motot ratusan warga jogja ikut menyamarkan suasana menyambut bulan Ramadhan. 

Tidak ketinggalan, prajurit Keraton Yogyakarta ikut memeriahkan suasana. Menurut walikota kegiatan ini, telah selaras denga semangat Segoro Amarto yang telah dicanangkan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X beberapa bulan dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan, ungkapnya. Kenapa namanya ''Kampoeng Ramdhan Jogokaryan''? karena biar satu kampong terasa suasana Ramadhan, Tulis penglola akun. Bahkan sebelum Ramdhan tiba satu bulan sebelumnya, panitia KRS sudah memasangi lampu hias di sepanjang Jalan Jogokaryan. 

Tahun ini aka nada kurang lebih 270 lapak UMKM selama sebulan penuh. Menurut keterangan Masjid Jogokaryan, 70 persen dari ratusan lapak itu diisi pedagang lokal. Pada tahun ini ada satu hal menarik yang dilakukan oleh takmir Masjid Jogokaryan dapat mengundang perhatian masyarakat setempat, disini tidak hanya mengumumkan jadwal penceramah yang mengisi acara tausiyah pada saat menjelang sholat tarawih, namun juga mempublikasikan kepada masyarakat menu buka puasa yang akan disiapkan setai harinya. Adapula menu takjil gratis cukup mewah seperti tongsem ayam, gulai ayam, semur ayam, opor ayam, dan sup kembang waru.

photo/dokumen pribadi
photo/dokumen pribadi

Kegiatan pembagian di pasar ramadhan tentunya sama dengan masjid lainnya, takjil biasanya dijadwalkan setiap hari selama bulan Ramadhan, dimulai dari jam 17.00 WIB sampai selesai. Takjil ini merujuk pada kebiasaan Nabi Muhammad, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membangun semangat dan motivasi dan saling berbagi kepada sesama yang sedang melaksanakan ibadah puasa. Selain itu, juga mengharapkan keberkahan di bulan suci. Alasan mereka membagi takjil tidak luput karena Ramadhan adalah bulan penuh berkah maka banyak orang membagi takjil untuk buka puasa, Siapapun akan saling berebut untuk mendapatkan pahala yang dilipatgandakan oleh Allah SWT. 

Ada pula yang menggiatkan amal ibadahnya dengan memperbanyak sholat Sunnah, bertadarus di masjid, hal ini sering kita lihat pada saat bulan puasa. Ramadhan merupakan suatu momen yang sangat baik yang disediakan oleh allah swt dimana kita dapan mencari keberkahan-keberkahan di satu bulan dalam satu tahun ini, tentunya kaum muslim tidak heran lagi jika saling merebutkan keberkahan darinya. Inilah rahmat dan nikmat allah yang perlu kita manfaatkan sebaik mugkin, sebagai sebagai kaum muslim bersyukurlah dipertemukan dengan bulan ramadhan ini, betapa beruntungnya orang-orang muslim dipertemukan dengan segala amalan yang akan dilipatgandakan ganjarannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun