Penting untuk diingat, tidak semua orang dengan faktor risiko NPD akan mengembangkan gangguan ini. NPD adalah kondisi yang kompleks dengan berbagai penyebab. Prevalensi terjadinya NPD sekitar 0 – 6.2% dari populasi dan 50% - 75% adalah laki-laki (DSM V).
Bila coba dianalisis dari teori Psikososial dari Erickson, seseorang dengan NPD mengalami hambatan di tahapan intimacy Vs isolation. Kemungkinan besar mereka mengalami kendala di tahapan perkembangan sebelumnya. Seseorang dengan perkembangan psikososial tidak sesuai dengan tahapannya akan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial, masalah identitas, kepercayaan diri rendah, maupun perilaku maladaptive lainnya.
Seseorang dengan NPD biasanya mengalami kesulitan untuk membina hubungan yang intim dengan orang lain. Saat berelasi, mereka seperti melakukan transaksi. Mereka menimbang keuntungan yang akan mereka dapatkan. Begitupun dalam dunia kerja. Pemimpin dengan NPD cenderung mementingkan diri mereka sendiri. Mereka sulit untuk diajak kolaborasi, argumentative dan fokus untuk menjadi winner. Biasanya mereka akan mengklaim diri mereka orang yang paling berperan dalam kesuksesan organisasi dan cenderung menyerang orang lain yang tidak menunjukkan loyalitasnya. Jadi dalam perusahaan atau organisasi, mereka punya dorongan yang kuat untuk mendapatkan kekuasaan, perhatian, dan pengakuan. Apabila mereka sudah mendapatkan kekuasaan, fokus mereka adalah promosi diri dan penindasan pada pihak- pihak yang tidak loyal. Mereka tidak menunjukkan upaya-upaya tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.
Berdasarkan penelitian, jarang ada orang dengan NPD menyadari bahwa mereka NPD dan mencari pengobatan. Biasanya yang berkonsultasi dan mencari bantuan adalah orang-orang yang berada di sekitar NPD. Mereka adalah orang-orang yang terdampak dari perilaku “spesial” dari orang dengan NPD. Para “korban” ini rata-rata merasa hanya menjadi objek, merasa tidak dimanusiakan, merasa sangat dimanipulasi oleh perilaku NPD.
Berikut beberapa panduan yang perlu kita pahami saat harus bekerja dengan orang dengan NPD :
1. Pahami karakteristik NPD
Pahami bahwa mereka punya pengalaman yang mungkin sangat sulit dan menyakitkan sehingga ada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Saat beranjak dewasa bayangkan ia tumbuh menjadi seseorang yang kurang empati, kurang kesadaran diri, regulasi emosi, dan harga diri yang tidak stabil.
2. Sadari bahwa kita sedang berhadapan dengan pimpinan NPD
Kita harus penuh kesadaran, mindfulness saat berinteraksi dengan NPD.
3. Validasi apapun yang dirasakan dan dipikirkan NPD
Orang dengan NPD butuh ruang untuk “didengar”. Jadi kita dengarkan, kita akui/validasi perasaan dan pikiran NPD. Misal “jadi bapak merasa tidak nyaman dengan sikap Fulan” “bapak tidak suka dengan si fulan karena menurut bapak …..”. Jadi kita sekedar hanya memfrasakan perasaan pikiran beliau, bukan suatu bentuk persetujuan atau penolakan.
4. Kelola ekspektasi
Kita harus penuh kesadaran dan mengelola ekspektasi kita. Saat kita sudah berbuat baik, sudah berupaya optimal, sudah membantu meringankan tugas NPD, sebaiknya kita tidak mengharapkan respon yang sama/seimbang dari orang NPD.
5. Minimalkan konflik
Orang dengan NPD cenderung senang menciptkan “drama” sebagai cara untuk mendapatkan perhatian maupun untuk memanipulasi lingkungan. Usahakan tetap tenang, tidak terpancing drama, tidak terpancing untuk membela diri, maupun menyanggah.
6. Bersikap professional dan dapat diandalkan
Orang dengan NPD seringkali memaksakan standart tinggi yang tidak masuk akal dan mencari kelemahan orang lain untuk diserang. Oleh karena itu, pantaskan diri kita.
7. Pertimbangkan batasan diri
NPD kadang juga melanggar batasan yang telah disepakati maupun memasuki area pribadi kita. Belajarlah untuk menolak permintaan, bertahan dengan prinsip, tidak mudah “ditekan” terlebih apabila sudah mencampuri ranah pribadi kita. Tentu kita pun harus siap dengan resiko yang muncul. Kita boleh mendokumentasikan bukti jika perlu melaporkan adanya pelanggaran dari NPD.
Beberapa respon yang harus dihindari saat berhadapan dengan orang NPD antara lain :
1. Jangan berharap mereka akan bekerja secara fair atau sportif
Biasanya mereka cenderung menggunakan berbagai cara (dari baik sampai perbuatan curang/licik) untuk mewujudkan impiannya.
2. Jangan mengharapkan loyalitas
Orang dengan NPD minim empati, jadi jangan berharap mereka akan memberikan kebaikan yang sama seperti yang kita berikan.
3. Jangan mengkritik
Salah satu poin NPD adalah anti kritik. Sedikit saja kritik maupun saran terkait ide-ide yang mereka sampaikan dapat memicu kemarahan maupun konsekuensi lainnya (kadang passive aggressive).
4. Jangan menunjukkan kelemahan
Kelemahan kita bisa mereka gunakan untuk menjatuhkan kita di lain waktu.
5. Jangan tersinggung
Inti dari semua perilaku dan perkataan NPD adalah diri mereka sendiri. Mereka tidak memikirkan kebutuhan maupun kondisi orang lain. Apabila kita terpancing maka ia cenderung membesar-besarkan masalah, memanfaatkan kekurangan, memanipulasi diri kita.
6. Jangan mengharapkan pujian
Karena memberikan pujian kepada orang lain sama saja menjatuhkan harga diri mereka. Seringkali malah sebaliknya, NPD mengakui dan mengambil alih “keberhasilan” dan melakukan klaim bahwa keberhasilan tersebut atas kontribusinya.
7. Jangan mencoba membenarkan, menjelaskan, mengklarifikasi, memberikan bukti.
Hal ini karena NPD sama sekali tidak peduli dengan alasan kita dan mereka merasa klarifikasi/penjelaskan kita merupakan suatu bentuk pertahanan diri yang perlu mereka serang.
8. Tetap menjadi diri sendiri
Apabila perlu ada kompetisi maka berkompetisilah dengan sehat. Jangan biarkan orang NPD meredahkan diri kita dan teruslah berproses dengan potensi yang kita punya. “tidak apa-apa pak jika berpikir saya adalah orang yang bla bla bla” “itu hak bapak untuk menilai saya” “terima kasih saran/pendapat bapak”.
9. Jangan menyerah
Suatu tantangan untuk bisa bekerja dengan NPD. Maka tetaplah penuh kesadaran, carilah kesibukan lain selain bekerja. Carilah bantuan profesional apabila merasa kesulitan mengelola diri dalam menghadapi NPD.
Berelasi dengan NPD mungkin tampak sulit dan sedikit melelahkan ya. Tapi teruslah penuh kesadaran, kesabaran dan mindfulness (jangan kebalik jadi mindfull ya…).
Semoga artikel ini bermanfaat.
Sampai bertemu kembali di NPD (part 2).
Daftar Pustaka
Hall, J. L. (2020, 01 08). Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-narcissist-in-your-life/202001/the-dos-and-donts-working-narcissist-boss