Mohon tunggu...
Risa Suryanti
Risa Suryanti Mohon Tunggu... Psikolog - Clinical Child Psychologist

konseling anak dan remaja

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Perlukah Orang Tua Membedakan Cara Mengasuh Anak Laki-laki dan Perempuan?

27 Desember 2023   15:37 Diperbarui: 27 Desember 2023   15:40 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sikap dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang, tidak dilihat dari kematangan usia. Tetapi dilihat dari bagaimana cara orang tua dalam pengasuhan, Pendidikan yang diberikan.

Asih

Perasaan menyayangi dan disayangi dalam relasi orang tua anak akan membentuk suatu hubungan yang asih. Hubungan tersebut dapat terbentuk jika terdapat empati, saling menghormati, fokus pada kebutuhan anak, membuka hati, dan waktu yang diluangkan bersama anak.

Kemudian apa yang menjadi pembeda dalam mengasuh anak laki-laki dan perempuan?

1.  Porsinya

  • Misalnya laki-laki dalam mengenal dunia kosmetik. Mengenal jenis-jenis alat make up dan kegunaannya, kemudian ada upaya anak ingin mengembangkan produk. Kegiatan ini masih sesuai porsi. Namun apabila, anak laki-laki ingin mencoba menggunakan dengan tujuan estetika, keindahan atau mempercantik dirinya maka ini tidak sesuai porsinya.

2. Kedekatan anak dengan ayah dan ibunya (Santosa, 2023)

  • 0-2 tahun

Anak laki-laki dan Perempuan dekat dengan ibunya karena berada di tahap menyusui.

  • 3-6 tahun

Anak laki-laki dan Perempuan harus dekat dengan ayah dan ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional. Di tahapan ini, anak juga hrus memastikan identitas gendernya. Kelekatan ini membuat anak-anak paham dan mampu membedakan antara sosok laki-laki dan sosok Perempuan. Mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai dengan indentitas seksualnya. Baik cara bicara, cara berpakaian, cara merasa, cara berpikir, dan cara bertindak sebagai laki-laki atau Perempuan dengan jelas.

  • 7-10 tahun

Anak laki-laki lebih dekat dengan ayah. Usia ini egosentris mulai bergeser ke sosio sentris. Mereka sudah mulai memiliki tanggung jawab, paham nilai/moral. Bermain dengan ayah sebagai aspek pembelajaran untuk bersikap dan bersosial. Mulai belajar menghayati peran kelelakian, dan peran ayah dalam lingkungan sosial. Begitu pula anak Perempuan dekat dengan ibu agar peran Perempuan dan peran keibuannya muncul.

  • 10-14 tahun

Usia ini anak mulai memasuki fase remaja atau sering dikenal fase kritis. Fase ini remaja banyaknya perubahanan (fisik dan psikologis). Erickson dalam teori perkembangan sosialnya menyebutkan bahwa usia ini remaja memasuki tahapan pencarian identitas Vs kebingungan. Ada remaja yang sudah yakin merasa mantap dengan identitasnya, namun ada juga remaja yang masih bingung dengan identitasnya.

Itulah sebabnya, penting bagi orangtua dan orang dewasa memberikan dukungan yang memberikan anak agar bisa menemukan identitas dirinya dengan nyaman dan aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun