Mohon tunggu...
Risa NurAnggraeni
Risa NurAnggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Putri Kesayangan Ayah

Penerus yang membanggakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Membuang Sesaji sebagai Penyelamat Hidup

11 Juni 2021   13:26 Diperbarui: 11 Juni 2021   14:05 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi Sesaji atau sesajen adalah suatu adat masyarakat dengan cara membuang makanan, bunga dan buah untuk memberikan penyelamat diri. Didesa Sumberejo terdapat tradisi kulturasi antara agama Hindu dan Islam yang masih diterapkan. Meskipun berada pada kecamatan kota Kaliwungu yang dijuluki sebagai kota santri tetepi tradisi ini masih diterapkan oleh sebagian kalangan masyarakat sekitar.

Tradisi sesaji atau sesajen ini, digunakan untuk acara ketika ingin menikah, khitan, bahkan ketika acara untuk merayakan kelahiran seseorang atau orang jawa menyebut weton. Kegiatan diawali dengan membaca do'a dan tahlil untuk para leluhur keluarga yang telah wafat yang dihadiri oleh keluarga dan tetangga. Doa dan tahlil dipimpin oleh tetua atau orang yang cukup ahli pada bidang tersebut. 

Kegiatan biasanya diadakan satu hari sebelum kegiatan tersebut seperti acara pernikahan, khitan dan sebagainya atau pada hari acara diadakan untuk merayakan hari kelahiran. Hal ini memiliki arti untuk mendoakan para leluhur yang telah wafat dan memberi keselamatan serta kelancaran acara yang akan dilaksanakan. Selain itu, agar leluhur ikut serta menikmati perayaan yang diadakan dan ikut berbahagia.

Isi dari sesaji ini adalah nasi kluban seperti pada hajatan tetapi dibungkus daun,bubur merah putih, uang yang nominalnya bervariasi dari Rp.2000,- sampai dengan Rp.20.000 tergantung dari pemilik acara serta tidak lupa rokok satu batang, buah-buah segar dan bunga. Sesaji atau sesajen ini telah didoakan kemudian, sesaji dibuang ke jalan raya atau perempatan bahkan pertigaan yang dekat dengan acara yang akan diadakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun