Untuk mengukur kekuatan otot, partisipan menjalani tes kekuatan isometrik dan isotonik yang mencakup berbagai kelompok otot utama. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kekuatan yang terstandarisasi, seperti dinamometer genggam untuk kekuatan genggaman tangan dan mesin beban untuk mengukur kekuatan otot kaki dan punggung. Setiap tes dilakukan dalam beberapa ulangan untuk memastikan konsistensi hasil. Data yang diperoleh dari tes ini memberikan gambaran tentang peningkatan kekuatan otot yang mungkin terjadi akibat rutinitas berenang yang dilakukan oleh partisipan.
Fleksibilitas partisipan diukur menggunakan tes sit and reach, yang merupakan metode standar untuk menilai fleksibilitas otot punggung bawah dan hamstring. Partisipan diminta untuk duduk dengan kaki lurus dan meraih sejauh mungkin ke depan, dengan hasil diukur dalam sentimeter. Tes ini dilakukan tiga kali, dan nilai rata-rata digunakan sebagai hasil akhir. Selain itu, fleksibilitas bahu dan pergelangan tangan juga dinilai menggunakan goniometer untuk mengukur rentang gerak. Pengukuran fleksibilitas ini membantu menilai dampak berenang terhadap peningkatan fleksibilitas tubuh[7] secara keseluruhan.
4.4. Metode Penilaian Kesejahteraan Mental
Untuk menilai kesejahteraan mental partisipan, penelitian ini menggunakan skala psikologi positif yang telah divalidasi secara empiris. Skala ini dirancang untuk mengukur berbagai aspek kesejahteraan mental, termasuk suasana hati, tingkat stres, dan rasa percaya diri. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner ini dalam lingkungan yang tenang dan kondusif, guna memastikan mereka dapat memberikan jawaban yang jujur dan reflektif. Sebelum pengisian kuesioner, partisipan diberikan instruksi yang jelas mengenai cara pengisian dan arti dari setiap item dalam skala, untuk meminimalkan kesalahan interpretasi.
Selain kuesioner, wawancara singkat dilakukan untuk mendalami motivasi partisipan dalam menjadikan berenang sebagai hobi dan bagaimana aktivitas ini mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti terlatih yang menggunakan panduan wawancara semi-terstruktur untuk memastikan konsistensi dan kedalaman informasi yang diperoleh. Setiap wawancara direkam dengan persetujuan partisipan untuk analisis lebih lanjut. Data dari wawancara ini diharapkan dapat memberikan wawasan kualitatif mengenai pengalaman subjektif partisipan terkait manfaat mental dari berenang.
Pengumpulan data kesejahteraan mental dilakukan dalam satu sesi bersamaan dengan pengumpulan data fisik untuk mengurangi variabilitas yang disebabkan oleh faktor eksternal. Setelah pengumpulan data selesai, data kuesioner diperiksa untuk memastikan kelengkapan dan konsistensi sebelum dianalisis. Data dari kuesioner dan wawancara kemudian dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema yang relevan. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai dampak berenang terhadap kesejahteraan mental partisipan.
4.5. Analisis Data dan Interpretasi Hasil
Setelah pengumpulan data selesai, langkah pertama dalam analisis data adalah memeriksa kelengkapan dan konsistensi data yang diperoleh. Data yang tidak lengkap atau tidak konsisten akan diidentifikasi dan, jika memungkinkan, diperbaiki atau dikeluarkan dari analisis. Selanjutnya, data yang telah diverifikasi akan dimasukkan ke dalam perangkat lunak statistik untuk analisis lebih lanjut. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik dasar dari data yang dikumpulkan, termasuk distribusi frekuensi, rata-rata, dan deviasi standar dari variabel yang diteliti, seperti tingkat kebugaran fisik dan kesejahteraan mental partisipan.
Setelah analisis deskriptif, analisis statistik inferensial dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dan menentukan hubungan antara variabel yang diteliti. Uji korelasi digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara frekuensi berenang dengan peningkatan kebugaran fisik dan kesejahteraan mental. Selain itu, analisis regresi dilakukan untuk memprediksi pengaruh variabel independen, seperti motivasi dan frekuensi berenang, terhadap variabel dependen, yaitu kebugaran fisik dan kesejahteraan mental. Hasil analisis ini diinterpretasikan untuk menentukan signifikansi statistik dan kekuatan hubungan antar variabel.
Interpretasi hasil dilakukan dengan mengaitkan temuan analisis statistik dengan kerangka teori yang telah ditetapkan. Hasil yang signifikan secara statistik akan dibahas dalam konteks teori kesehatan holistik, adaptasi fisiologis, psikologi positif, dan motivasi diri. Temuan ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai bagaimana berenang mempengaruhi kesehatan fisik dan mental, serta faktor-faktor motivasi yang mendukung partisipasi dalam aktivitas ini. Selain itu, hasil penelitian ini akan dibandingkan dengan studi sebelumnya untuk menilai konsistensi dan kontribusi penelitian terhadap literatur yang ada.
5. Hasil dan Pembahasan