Mohon tunggu...
Risang Rimbatmaja
Risang Rimbatmaja Mohon Tunggu... Freelancer - Teman kucing-kucing

Full time part timer | Fasilitator kampung | Sedang terus belajar bergaul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perayaan Hari Ini Itu yang Salah Sasaran

2 Juni 2024   07:01 Diperbarui: 2 Juni 2024   07:32 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu lalu perayaan hari ini selama sepekan. Di antaranya: TBC, imunusasi, dll. Minggu depan masih ada lagi, hari itu sedunia. Para pengelola program sibuk melakukan kampanye. Membuat seminar, jalan sehat, festival, meramaikan sosmed, dll., demi mengubah perilaku publik.

Tepatkah?

Kampanye perlu menghitung waktu karena intervensi perubahan perilaku memang mengenal timing. Masalahnya, timing publik belum tentu cocok dengan perayaan hari ini itu.

Ahli yang mempelajari timing komunikasi adalah Katy Milkman dari Behavior Change for Good Initiative, The Wharton School, University of Pennsylvania.

Dalam How to Change (2021), dia menekankan momen penting mengubah perilaku, yaitu saat orang berada di clean slate. Semacam fresh start atau awal baru. Seperti papan tulis di kelas yang bersih karena coret-coretannya telah dihapus. Saat itu, orang sedang menatap ke depan, dan melupakan beban (pikiran) masa lalu sehingga perubahan lebih mudah dilakukan.

Salah satu kasus yang ditelitinya adalah SIDS.

Ada masa di mana penyebab utama kematian bayi di Amerika Serikat adalah kematian mendadak (SIDS - Sudden Infant Death Syndrome), yaitu saat bayi bawah 1 tahun sedang tidur. Di awal 90-an para peneliti akhirnya menemukan risiko SIDS bisa berkurang separuh hanya dengan menidurkan bayi terlentang (bukan miring atau telengkup).

Maka, meluncurlah Kampanye Back to Sleep, edukasi bagi orang tua untuk menidurkan bayi terlentang (back = punggung). Kemkes-nya Amerka ramai pasang iklan di TV, Radio; menyebar poster, pamphlet, dan tentu saja, edukasi di layanan-layanan kesehatan.

Hasilnya sukses! Risetnya, orang tua yang menidurkan bayinya terlentang, naik 4x, dari 17% ke 73%.

Apakah karena publik memandang isunya penting, urusan hidup mati bayi?

Tidak juga. Tidak sedikit kampanye isu hidup mati bayi berakhir kurang berhasil.

Kuncinya,orang tua yang baru memiliki bayi berada di clean slate sehingga pesan nakes mudah diterima dan diikuti.

Kembali ke perayaan hari ini itu. Timing kampanye kan tak ada kaitannya dengan timing publik. Jadi, apa pentingnya perayaan hari itu ini?

Sebetulnya nilai strategisnya ada pada pengelola dan pelaksana program, mulai pucuk pimpinan sampai komunikator lapangan (tenaga kesehatan, kader-kader, relawan, dll.). Ia adalah kesempatan re-charge semangat dan komitmen serta momentum peningkatan kapasitas.

Tidak perlu susah payah menggalang sumber daya untuk kampanye publik karena akan sia-sia. Belokkan saja ke arahnya, misalnya ke peningkatan kecakapan komunikator di lapangan. Toh, nanti mereka akan melakukan kampanye sendiri di kampung-kampung, pada timing yang pas.  

Lavande, 1 Juni 2024 - RR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun