Biasanya memang dimulai dari dosis yang rendah dulu. Kalau bener-bener tidak mempan, baru dihajar dosis tinggi.
Untuk situasi saat ini, dosis mana yang pas?
Yang resepin dosis-dosis beginian sebetulnya pemerintah sebagai komunikator utama. Atau pemerintah daerah yang memegang kendali komunikasi di daerah, yang karakteristiknya mungkin khas.
Pertama-tama, pihak yang berwenang tentu perlu memiliki stok pesan dengan tingkat dosis berbeda. Berikutnya, lihat situasi perilaku di masyarakat. Terapkan dosis yang ditimbang sesuai lalu lihat hasilnya. Bila tidak ada reaksi, barulah tambah dosis ketakutannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H