Mohon tunggu...
Risanda Alirastra Budiantoro
Risanda Alirastra Budiantoro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen muda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program Inkubator Bisnis bagi Ultra Mikro (UMi) di Kabupaten Semarang

26 September 2023   12:54 Diperbarui: 26 September 2023   12:56 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebangkrutan Ultra Mikro (UMi) merupakan hal yang sering terjadi dan menjadi indikator adanya kelemahan dalam pengelolaannya. Para pelaku UMi sering tidak memperhatikan faktor-faktor yang diperlukan untuk tetap bertahan dalam berbisnis. Selain itu, permasalahan ketidakpahaman pelaku UMi atas proses bisnis yang menjadi alasan kebangkrutan terjadi. Keadaan itu sering terjadi di daerah Kabupaten Semarang. Identifikasi ide dan peluang usaha; manajemen pemasaran; manajemen produksi; manajemen keuangan serta legailtas usaha menjadi kendala UMi di wilayah tersebut. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya bisnis plan yang dimiliki untuk menjalankan bisnisnya. Berdasarkan rincian permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMi maka dapat diketahui bahwa problematika yang dihadapi sangat komprehensif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah sosialisasi dan bimbingan teknis secara nyata terhadap para pelaku UMi di Kabupaten Semarang.

"Inkubasi Bisnis diharapkan mampu untuk membantu mengatasi masalah UMi." Jelas Maylia Pramono Sari selaku ketua tim Pengabdi Program Inkubasi Bisnis Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Semarang kepada media, Minggu (6/8). Proses inkubasi bisnis meliputi pra inkubasi, inkubasi dan pasca inkubasi dilakukan oleh gabungan tim dari FEB Unnes yang terdiri dari Maylia Pramono Sari, SE, MSi, Akt; Laila Llistiana Ulya, SPsi, MPsi, Psikolog; Fitrarena Widhi Rizkyana, SE, MAk, Ak; Dr. Henny Murtini, Msi; dan Dr. Nanik Sri Utaminingsih, Msi. serta tim dari Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan yang diwakili oleh Agus Yulianto. Proses ini akan diakhiri dengan penilaian berupa raport hasil kegiatan inkubasi bisnis tersebut. Pendekatan ini memiliki kelebihan yakni mudah untuk diimplementasikan dan dapat memberikan penilaian yang menunjukkan UMi naik kelas sehingga memberikan keuntungan yang besar bagi manajemen UMi.

Kegiatan ini diadakan di Desa Branjang, Kabupaten Semarang yang diikuti oleh 16 peserta pelaku bisnis UMi di wilayah Kabupaten Semarang. Kegiatan diawali dengan diberikan sosialisasi mengenai proses inkubator bisnis dari perwakilan tim pengabdi dan dilanjutkan dengan informasi pembiayaan ultra mikro oleh perwakilan PIP Kementerian Keuangan. Setelah terlaksananya sosialisasi, dilanjutkan dengan pendampingan pelaksanaan proses inkubasi bisnis hingga pemberian penilain berupa raport hasil kegiatan inkubator bisnis.

Program Pengabdian pada masyarakat khususnya kepada pelaku bisnis UMi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa membuat bisnis plan bagi usahanya sangat diperlukan agar dapat mempertahankan bisnisnya serta mampu untuk menaikkan kelas bisnisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun