Dari sini kita dapat belajar bahwa kita harus selalu optimis dan menjaga suasana hati yang penuh harapan. Oleh karena itu kita harus berbaik sangka kepada Allah dan menunggu rejeki besar kita di masa depan. Ingat, takdir adalah pemikiran, pemikiran menjadi tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, kebiasaan menjadi ciri kepribadian, karakter menjadi takdir. Ini juga berlaku untuk membangun hubungan dengan pasangan.
Sekarang, apakah kalian masih percaya dengan ramalan atau lebih kepada prediksi berdasarkan data dan informasi? Tentu saja, logis untuk mengetahui berdasarkan pengamatan kalian sendiri atau sudut pandang orang lain. Wallahu a'lam,,
SIMPULAN
Pada dasarnya, seorang Muslim tidak boleh mempercayai ramalan. Bahkan, semua jenis ramalan termasuk dalam kategori politeisme (menduakan Allah Swt). Oleh karena itu, percaya pada ramalan adalah dilarang. Karena syirik itu sendiri adalah perjanjian dengan Allah SWT. Pada masa Nabi Muhammad Saw, banyak orang jahil yang percaya dengan ramalan. Itulah sebabnya banyak orang jahil yang terjerumus ke dalam jurang kemusyrikan. Jahiliyah sendiri mengacu pada masa kebodohan.
Jin dapat mencuri informasi dari masa depan. Karena itu, banyak peramal atau orang yang merasa bisa membaca masa depan tanpa dasar apapun karena bisikan setan atau bersahabat dengan jin. Ini lebih dekat dengan Syirik karena mengandalkan informasi gaib dari jin atau setan. Barnum Effect adalah orang yang tidak pernah berhenti membaca zodiaknya dan menggunakannya sebagai panduan untuk tindakannya, mereka dapat menjadi lebih acuh tak acuh terhadap saran orang lain dan bahkan membuat keputusan yang salah dengan terlalu mengandalkan ramalan.
Tugas kita sebagai seorang muslim adalah percaya hanya kepada Allah Swt. dan berbaik sangkalah karena rezeki, jodoh dan kematian merupakan rahasia Allah Swt. Kita juga harus selalu bersikap optimis, tak lupa selalu usaha, ikhtiar dan berdo'a. Wallahu a'lam,,
DAFTAR PUSTAKA
https://www.harapanrakyat.com/2021/09/hukum-percaya-ramalan/
https://rumaysho.com/6787-hukum-mendatangi-tukang-ramal-dan-membaca-ramalan-bintang.html