Mohon tunggu...
Risa Marjanah
Risa Marjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prodi Pendidikan Agama Islam

𝘌𝘹𝘱𝘦𝘳𝘪𝘦𝘯𝘤𝘦 𝘪𝘴 𝘵𝘩𝘦 𝘣𝘦𝘴𝘵 𝘵𝘦𝘢𝘤𝘩𝘦𝘳,, Cita-cita ingin menjadi orang yg sukses, berguna bagi bangsa, negara dan agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama Islam dan Pemuda Gen Z

2 Desember 2022   08:58 Diperbarui: 2 Desember 2022   08:58 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Pemuda Islam sebagai Agen Perubahan

Pemuda adalah generasi peradaban selanjutnya. Sosok pemimpin masa depan yang sangat dibutuhkan rakyat. Sebagai pemuda Islam generasi yang teknologi nya berkembang pesat, kita harus kuat dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Namun seperti yang kita lihat saat ini, banyak pemuda yang hanya memikirkan gaya hidupnya sendiri dan cuek dengan masalah di sekitarnya. Padahal, ada banyak permasalahan di dalam masyarakat. Kemiskinan, kejahatan, penganiayaan, kurangnya akidah Islam di tengah kaum muslim, perzinahan, seks bebas, aborsi, dan lain sebagainya. Itu baru sebagian dari permasalahan pemuda pada zaman modern ini. Islam bukanlah agama yang hanya mengatur persoalan ibadah, puasa dan kebaikan pada diri sendiri saja. Akan tetapi, Islam mengatur kita dari hal-hal yang sangat kecil hingga hal-hal yang kompleks/menyeluruh dan besar. 

Kami adalah pemuda Islam, kami adalah harapan rakyat untuk masa depan. Janganlah hanya berdiri dan menonton kejahatan di depan mata. Generasi berwatak dan berjiwa kepemimpinan yang digambarkan dalam Al-Qur'an sebagai khoiru ummah. Mereka adalah generasi yang bermanfaat, berpengaruh untuk kebaikan, menginspirasi mereka untuk berbuat kebaikan, mencegah kemungkaran, memiliki ilmu Islam, menguasai ilmu-ilmu terapan, kepribadian islami yang selalu berdakwah, dan berpegang teguh pada ajaran Islam sampai akhir hayat. untuk mendukung agama Islam (Media Mahasiswa Indonesia, 24 Juni 2022).

Pemuda Islam yang Hebat dalam Sejarah

Dan ternyata peran dan keberanian para pemuda telah menjadi sejarah peradaban yang tak terelakkan lagi. Salah satunya adalah kisah Ashabul Kahfi yang terjadi ribuan tahun silam namun masih menginspirasi sebagian pemuda muslim. Kisah Ashabul Kahfi yang merupakan salah satu pengikut Nabi Isa as. Mereka anak muda yang menolak untuk kembali pada ajaran agama nenek leluhurnya, yaitu penolakan untuk menyembah selain Allah Swt. Mereka setuju untuk mengasingkan diri dari masyarakat dan mencari perlindungan di satu gua. Tujuh orang, jumlah yang relatif kecil di antara komunitas penyembah berhala. Fakta sejarah itu tertuang dalam Qs. Al-Kahfi: 10 yang berbunyi:

(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, "Ya Tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." (Qs. Al-Kahfi: 10)

Pada masa Nabi Muhammad Saw, ketika beliau berdakwah dan menyebarkan ajarannya kepada penduduk Arab saat itu, beliau di dukung oleh para sahabat, termasuk para pemuda yang kisah-kisahnya terkenal. Atas izin Allah Swt, upaya para pemuda ini untuk menyebarkan ajaran Islam ke seluruh wilayah Arab hingga wafatnya Rasulullah Saw. pun berjaya. Beberapa pemuda yang mengukir sejarah atas pemikiran dan keberaniannya dalam menyebarkan Islam di muka bumi adalah Zaid bin Tsabit, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash dan Usamah bin Zaid (Artikel Yayasan Al Ma'some Bandung, 07 November 2022).

Karakteristik Pemuda Islam yang Baik

Madrasah/sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang merupakan salah satu tempat di didiknya generasi muda umat Islam agar lebih berkualitas. Ada sepuluh karakter pemuda Islam yang baik, diharapkan dapat dilatih melalui pendidikan di madrasah.

Hal itu disampaikan Kepala MTs Negeri Buntok Kabupaten Barito Selatan, menurut Hj. Sinon Risi, ada sepuluh sifat pemuda Islam yang baik. Sifat-sifat tersebut adalah Salimul Aqidah (iman yang jujur), Shahihul Ibadah (ibadah yang benar), Matimul Khuluq (berakhlak mulia), Qadirun al kasbi (penghasilan/kecukupan diri), Mutsaful fikri (pandangan jauh ke depan), Quriyyul jismi (fisik kuat dan sehat), Mujahidun linafsih (pikiran yang selalu bersemangat), Muunadzam fi syunih (tidak macam-macam), Harishum ala waqt (menjaga waktu), dan Nafiun lighairih (bermanfaat bagi orang lain), (kanwil kemenag kalteng, 2013).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun