Mohon tunggu...
Risal Sadoki
Risal Sadoki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Catatan biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Pengucapan Selamat Ulang Tahun

11 Mei 2024   13:00 Diperbarui: 11 Mei 2024   13:08 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam hidup, kita acapkali subjektif pada kenyataan yang belum tentu mempunyai kebenaran di dalamnya. Pengucapan selamat ulang tahun misalkan. Tradisi masyarakat modern menganggap bahwa mengucapkan "selamat ulang tahun" kepada seseorang sangatlah istimewa, baik itu secara langsung maupun di unggah di media sosial. Terkadang persepsi orang-orang muncul bahwa yang peduli dan baik adalah mereka yang mengucapkan selamat pada orang yang berulang tahun. 

Bukan apa apa, tulisan ini hanya sekadar refleksi diri atas keberadaan kita yang sering kali keluar dari tujuan, pendirian serta prinsip dalam hidup. Terlebih lagi lewat tulisan ini, penulis ingin mengeksplorasi pikiran yang mungkin saja berbeda dalam menanggapi sesuatu hal. 

Kembali lagi pada tradisi pengucapan selamat ulang tahun. Nah, Orang-orang menganggap bahwa baik dan peduli ketika seseorang mengucapkan selamat ulang tahun kepada yang berulang tahun. Kalau tidak di beri ucapan, maka akan di lebeli tidak peduli dan tidak baik. 

Kepedulian dan kebaikan mempunyai tingkatkan yang lebih besar nan dinamis. Di dalamnya tidak terdapat kepura-puraan untuk peduli, enggang juga mencari perhatian publik untuk terlihat baik. Karena yang paling intens dalam hidup adalah sejauh mana kita bisa bermanfaat bagi orang lain. 

Bagi saya, pengucapan selamat ulang tahun hanyalah sebuah serimonial sosial yang melekat pada pemikiran masyarakat modern hari ini. Di publik, terus terjadi tradisi saat orang-orang berulang tahun, pengucapan-pengucapan itu sangat ramai di temui di media sosial.  

Saya bukan menyinggung hal yang demikian, tetapi lebih cenderung untuk mempertanyakan keberadaan kita sebagai manusia. Apa gunanya kita hidup.? Dan untuk apa kita hidup.?

Tetapi jika di telaah secara kritis, sebenarnya pengucapan selamat ulang tahun adalah sebuah peringatan terhadap keberadaan kita yang sering-sering keluar jauh dari tujuan, pendirian serta prinsip kita.

Yang menjadi penegasan, pola pemikiran kita tidak boleh menghakimi peduli dan baik pada dataran yang rendah. Semisal yang mengucapkan selamat ulang tahun maupun yang tidak mengucapkan bukanlah satu masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika kita tidak bisa menjadi diri sendiri. 

Secara paradoks, tidak menutup kemungkinan bahwa ulasan di atas mempunyai kebenaran di dalamnya, walaupun itu nantinya menjadi pertentangan persepsi masing-masing,

Tidak ada yang salah dari pengucapan selamat ulang tahun. Lagian, semua orang punya alasan kenapa hal itu harus di rayakan. Padahal, baik dan peduli itu tidak bisa di tentukan oleh persepsi liar yang demikian. 

Lewat tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa berpanjang umur tidak cukup di rayakan dengan sepotong kue dan ucapan selamat. Lebih dari itu, ia mempunyai kesejatiannya sendiri. 

Karena sudah menjadi kebiasaan banyak orang, saya justru tidak bisa menggunakan kekuatan saya berupa ultraman dalam menghapus tradisi itu. Hehe

Risal Sadoki | Catatan biasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun