Mohon tunggu...
Risal Akbar
Risal Akbar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku Menulis maka aku hidup |Aku hidup maka aku menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Merawat Semangat Asian Games dari 1962 hingga 2018

13 Agustus 2018   18:31 Diperbarui: 13 Agustus 2018   18:45 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Asian Games di Jakarta 1962 (Sumber : Detik.com)

Stadion Luzhniki di Rusia (Sumber: Kampiun.id)
Stadion Luzhniki di Rusia (Sumber: Kampiun.id)
GBK sendiri sebenarnya terinspirasi dari keinginan Soekarno untuk memiliki stadion yang sama dengan milik Uni Soviet, stadion Luzhniki. Uni Soviet pun meminjamkan US$12.5 juta kepada Indonesia, ditambah mengirim sejumlah insinyur miliknya yang telah berpengalaman membangun stadion. Hasilnya, jadilah GBK seperti sekarang ini, stadion megah berbentuk bundar dengan ruas garis lurus tegas di atasnya.

Projek Asian Games di Indonesia tersebut memang cukup fantastis. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang baru saja merdeka. Namun, semangat kebanggan untuk membuktikan Indonesia mampu bersaing di level yang tinggi diperlihatkan oleh atlet-atlet andalan Indonesia. Hasilnya, mereka berhasil mempersembahkan 11 medali emas, 12 perak dan 28 perunggu. Hanya satu tingkat di bawah juara umum Jepang.

"Jika Asian Games berjalan dengan baik, gengsi Indonesia akan naik setingkat," kata Soekarno. Ia menganggap olahraga lebih dari sekedar pertandingan di atas lapangan, namun lebih dari itu, olahraga dijadikan sebagai alat pembangunan karakter dan bangsa

Tahun ini, pembangunan kembali digenjot menyusul terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah. di Palembang, fasilitas sekelas hotel bintang lima berupa Rusunawa dan Rusunami yang masing masing bisa menampung 1000 orang dengan fasilitas kafe dan ruang makan dipersiapkan. 

Sementara sejumlah arena dibangun dan diklaim berstandar internasional. LRT yang menjadi moda transportasi baru di Palembang yang menghubungkan Bandara ke Jakabaring Sport city pun telah diujicoba. Begitupun dengan revitalisasi jembatan Ampera yang telah merubah wajah ikon kota Palembang.

Sementara Ibu kota pun ikut bersolek. Hall Basket GBK, Senayan dan wisma atlet Kemayoran mendapat apresiasi yang positif dari sejumlah atlet, stadion utama GBK melakukan pembenahan mulai dari sistem pencahayaan, papan skor, rumput, hingga kursi penonton. Sistem pencahayaan GBK bahkan digadang-gadang menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Stadion Aquatic Senayan yang masih di dalam kompleks GBK pun memiliki tampilan yang lebih modern dan disebut menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.

Lalu Muhammad Zohri (Sumber:Tirto.id)
Lalu Muhammad Zohri (Sumber:Tirto.id)
Dari segi atlet, semangat pantang menyerah yang dipertontonkan Lalu Muhammad Zohri pada cabang olahraga lari, Rika Wijayanti di cabang paralayang, Aries Susanti di Panjat Tebing, hingga Fauzan Noor di karate menyebar begitu cepat dan harusnya menjadi pelecut semangat atlet-atlet lain agar mampu berprestasi di Asian Games.

Olahraga memang mampu menembus segala dimensi, siapapun, kapanpun dan di manapun, dari yang tua hingga yang muda, semua menikmati bagaimana atlet Indonesia berlaga ditemani secangkir kopi, atau juga teh.

Seperti konsep hukum kekekalan Energi, Kita berharap, energi, kegigihan dan semangat Asian Games tahun 1962 tetap sama hingga 2018.Energi dan semangat yang mengantarkan Indonesia menjadi negara yang disegani di Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun