Mohon tunggu...
Healthy

Ampas Kecap, Limbah yang Terbuang kini jadi Obat Diabetes Melitus

27 Mei 2015   07:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:33 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ampas kecap adalah limbah padat dari hasil pengolahan kecap. Selama ini ampas kecap dimanfaatkan oleh beberapa kelompok masyarakat sebagai campuran jajanan pasar atau kudapan. Dan beberapa masayarakat juga memanfaatkannya sebagai pakan ternak.

Melihat hal tersebut lima mahasiswa Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang yaitu Risalia Nur Rahmah Anugrah, Zulfa Nur Inda Kumala, Velarida Esa Sakti, Peppy Tri Susanti, dan Sujatmiko dengan Dosen Pembimbing Novita Wijayanti, STP. MP ingin meneliti lebih lanjut terhadap senyawa bioaktif yang terdapat dalam ampas kecap yang memiliki potensi sebagai antihiperglikemia bagi penderita diabetes.

Ampas kecap berasal dari kedelai hitam yang diduga masih memiliki kadar antioksidan yang tinggi. Antioksidan pada kedelai hitam berupa antosianin yang didapat dari pigmen hitam pada kedelai hitam. Selain itu senyawa antioksidan lain yang terdapat pada ampas kecap adalah isoflavon. Isoflavon banyak dijumpai pada makanan olahan kedelai terfermentasi seperti tempe dan kecap.

Untuk mengeluarkan senyawa senyawa bioaktif tersebut dilakukan dengan menggunakan ekstraksi modern yaitu ekstraksi dengan gelombang ultrasonik atau disebut dengan ultrasound assisted extraction.

“Ekstraksi menggunakan metode ini memiliki keunggulan yaitu waktu ekstraksi yang digunakan lebih singkat hanya sekitar 15-25 menit. Hasil ekstrak yang dihasilkan lebih banyak. Dan tidak menggunakan panas sehingga kandungan senyawa biaoktif pada ampas kecap tetap terjaga.” Papar Risalia selaku ketua tim.

Ekstrak ampas kecap yang dihasilkan kemudian dipekatkan dan diujikan secara invivo pada hewan coba tikus wistar jantan yang sebelumnya telah dikondisikan diabetes mellitus. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi diabetes mellitus pada tikus wistar jantan dapat diturunkan.

“Penelitian ini merupakan penelitian tahap awal dan harapan kedepannya penelitian ini dapat dilanjutkan dan dikaji lebih dalam mengenai efektivitas ampas kecap terhadap pendeita diabetes secara langsung dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat.” Ujar Velarida sebagai salah satu anggota tim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun