Hidup ini singkat, tapi bisa sangat bermakna jika kita memilih untuk menjalaninya dengan kejujuran, cinta, dan kesadaran. Sebelum masa itu tiba, berdamailah dengan masa lalu. Maafkan diri Anda. Maafkan orang lain.
Karena pada akhirnya, hidup bukan tentang apa yang kita dapatkan, melainkan apa yang kita berikan. Apa yang kita tanam dalam hati orang lain. Dan jika kita melakukannya dengan benar, maka meski tubuh kita terbungkus kain putih, jiwa kita akan tetap hidup dalam ingatan dan doa mereka yang mencintai kita.
Hidup ini adalah perjalanan menuju keabadian. Pastikan kita melangkah dengan cara yang membuat jejak kita di dunia menjadi abadi. Memento Mori, ingatlah, kita semua akan mati, tetapi kita punya kendali penuh atas bagaimana kita hidup.
Kota Banjar, 21 Januari 2025
Referensi:
Frankl, V. E. (1946). Man's Search for Meaning. Beacon Press.
Waldinger, R., & Schulz, M. (2015). Harvard Study of Adult Development. Harvard Medical School.
Aurelius, M. (c. 170-180 AD). Meditations.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H