Mohon tunggu...
Risalino Balu
Risalino Balu Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

penggemar film, beristri 1 dan mempunyai seorang anak laki-laki yang ganteng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dokter Umum Itu Harus Multitalent di Daerah Terpencil

23 Juni 2015   10:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

10. dokter umum harus menjadi supir ambulans

apakah pendidikan kedokteran yang saya terima mengajarkan semuanya? saya rasa tidak. Di daerah terpencil, dokter umum harus "multitalent", harus bisa mengerjakan apa yang anda tidak pernah pelajari dan anda akan berhadapan dengan hal yang tidak pernah anda bayangkan. ada beberapa contoh yang saya temui:

1. teman dokter saat PTT yang bertugas di puskemas rawat inap sebuah daerah sangat terpencil harus bangun tengah malam untuk menyiapkan dan membagi obat ke pasien yang sementara dirawat di puskesmas.

2. disebuah rumah sakit di salah satu daerah saat sudah jam 11 malam masih banyak pengunjung di ruang rawat inap dan karena petugas keamanan dan perawat kewalahan untuk meminta para pengunjung untuk pulang, maka dokter pun keliling ruang rawat inap dan harus menjadi petugas keamanan dengan menyuruh para pengunjung untuk pulang.

3. saat akan operasi katarak di sebuah rumah sakit, dokter harus bisa menghitung tarif operasi.

itu adalah beberapa contoh yang cuma menggambarkan sedikit dari banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan dokter umum di daerah terpencil. Bukan gambaran yang ideal sebegai dokter umum, bukan gambaran yang terbayangkan oleh anak-anak yang bercita-cita menjadi dokter dan bukan gambaran ideal bagi dokter yang akan terjun ke daerah terpencil. 

Dengan jumlah dokter dan sumber daya manusia dan perlatan yang terbatas, letak geografis, demografi dan kebudayaan masyarakat merupakan tantangan tersendiri bagi seorang dokter yang terjun di daerah menjadikan seorang dokter harus "multitalent"

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun