Mohon tunggu...
Risalino Balu
Risalino Balu Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

penggemar film, beristri 1 dan mempunyai seorang anak laki-laki yang ganteng

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Langkah Kaki Mungil yang Pertama

18 Juni 2015   15:10 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:43 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1 tahun 4 bulan usia anakku, dan di usia ini pula dia mulai berani berdiri sendiri, melangkahkan kakinya yang mungil dengan langkah yang perlahan-lahan dan kecil-kecil menyusuri ruangan tengah rumah kami. sebuah kebahagiaan tersendiri saat saya pulang kerja di suatu sore dengan segala kelelahan dan keringat melihat anakku menunjukan kebolehannya untuk berjalan sendiri. segala lelah dan beban akhirnya sirna melihat langkah mungilnya.

kita semua mungkin tidak pernah ingat kapan kita mulai melangkah atau berjalan pertama kali kecuali kita mendengar cerita orang tua kita sendiri, bahkan mungkin kita tidak pernah bertanya kapan kita mulai melangkah dan berjalan dan sampai suatu saat di mana kita memiliki seorang anak dan melihat perkembangan buah hati kita maka kita bertanya, kalau saya dulu kapan ya mulai berani berdiri dan berjalan?

kita sebagai orang tua selalu menanti kapan buah hati kita mulai tengkurap, kapan mulai duduk sendiri, kapan mulai merangkak dan kapan mulai berdiri dan berjalan sendiri?

seperti saya yang terus menunggu dan berusaha membimbing buah hati saya untuk bisa berjalan. setiap sore setelah pulang kerja jika anak saya belum tidur, saya selalu berkata: vincentius yuk jalan....(sambil menggandeng 1 (satu) tangannya yang mungil berusaha menuntun dan memberi keberanian kepadanya)...sekali-sekali saya lepaskan tangan saya dari pegangannya dan anak saya dengan langkah cepat-cepat berusaha mencari pegangan di depannya. setiap kali dia berhasil melangkah tanpa pegangan maka kami semua yang ada disitu bertepuk tangan dan anak saya akan ikut tepuk tangan sambil tersenyum dengan bibir mungilnya yang memperlihatkan gigi-giginya yang masih sedikit.

Sebuah kebahagiaan saat melihat buah hati kita akhirnya bisa berdiri dan melangkahkan kaki mungilnya tanpa bantuan dan dengan usaha sendiri. maka segala kelelahan akan sirna saat saya pulang kerja dan disambut dengan langkah kaki mungilnya dan dipanggil...."bapak...bapak..." 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun