Mohon tunggu...
Risalatul Faricha
Risalatul Faricha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara bagi Indonesia dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan

29 November 2023   10:07 Diperbarui: 29 November 2023   10:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu integrasi dan nasional. Integrasi dalam Bahasa Inggris ialah integrate yang memiliki arti menggabungkan dan mempersatukan. Dlam artan, integrase adalah proses untuk menyatu padukan sehingga menjadi kesatuan yang bulat. Semenntara kata naasional yang dalm Bahasa Inggris ialah nation, yang artinya bersifat kebangsaan. Jika digabungkan, maka integrase nasional adalah upaya atau proses untuk menyatukan berbagai unsur atau kelompok sehingga menjadi kesatuan nasional.

Selain itu, definisi lain dari integrasi nasional dapaat dilihat ssecara politis, menyatukan berbagai kelompok social dan budaya di dalam sebuah kesatuan wilayah sehinggga meembentuk suatu identitas nasional. Sedangkan integrase nasional secara antropologis, adalah prooses menyatukan berbagai unsur-unsur kebudayaan di dalam masyarakat untuk membentuk kessejahteraan dan terjadi keserasian di dalam masyarakat.

integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Yang berarti, integrasi adalah bagaimana bangsa Indonesia yang penuh dengan keberagaman, mencari sebuah persamaan yang bisa menyelaraskan kita, tanpa perlu menghilangkan identitas lokal yang kita bawa. Integrasi nasional juga menciptakan identitas nasional itu sendiri. Menciptakan bangsa yang selaras, namun tidak harus sama adalah fungsi utama dari integrasi nasional Dalam keberagaman, kita saling memperkaya, perbedaan tersebut adalah identitas, yang apabila kita selaraskan akan menjadi identitas nasional.

Jenis-Jenis integrasi

Integrasi merupakan suatu hal yang dapat terjadi karena adanya sebuah proses yang cukup lama, sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa  integrasi tidak terjadi begitu saja. Integrasi yang umumnya dikenal oleh banyak orang terdiri dari rriga jenis, yaitu integrase kebudayaan, integrase social, dan integrase social. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang jenis-jenis integrasi.

1). Integrasi Kebuyaan

Integrasi keudayaan adalah penyesuaian antara setiap unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga bias mencapai suatu kederasian atau kesamaan fungsi yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Integrasi atau negara memiliki banyak sekali kebudayaannya didalamnya. Tanpa adanya integrase kebudayaan, kemungkinan akan terjadi konflik yang disebabkan karena tidak ada perilaku saling menghargai dan saling menghormati.

2). Integrasi sosial

Integrasi social adalah penyesuaian antara setiap unsur yang saling berbeda satu sama lain yang ada di dalam kehidupan social masyarakat, sehingga bisa menciptakan sebuah pola kehidupan yang sama dan damai bagi masyarakat itu sendiri. Integrasi social ini sebenarnya sudah ada  semenjak kita tinggal  di suatu wilayah. Oleh karena itu, kita juga sering melihat apabila di wilayah tersebut banyak anggota masyarakat yang tidak cocok, maka anggota masyarakat tersebut belum menerapkan integrase.

3).  Integrasi nasional

Integrasi nasional adalah suatu proses untuk menyesuaikan setiap unsur  yang berbeda yang ada pada kehidupan masyarakat secara nasional. Adanya integrase nasional akan menciptakan sebuah pola kehidupan yang di mana setiap anggota masyarakat bisa menjalankan fungsi dan perannya masing-masing tanpa ada gangguan dari anggota masyarakat lainnya. Keberhasilan integrase nasional akan menentukan persatuan dan kesatuan. Dengan kata  lain, integrasii nasional yang tidak bisa terwujud, makna persatuan dan kesatuann akan berubah menjadi perpecahan.

Dari ketiga jenis iintegrrasi tersebut, bias dibilang peran anggota masyarakat dalam mewujudkan atau menerapkan integrase dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sangatlah penting. Oleh karena itu, anggota masyarakat harus pandai untuk menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat lainnya ketika tinggal di suatu wilayah.

C. Faktor-Faktor yang mendukung intregasi nasional

Integrasi yang kuat tidak terbentuk begitu saja, tetapi ada faktor-faktor ini bisa berjalan dengan baik, maka keberhasilan integrasi  kemungkinan bisa tercapai.

1). Adanya perkawinan campuran antara suku yang satu dengan suku lainnya

Integrasi dapat terbentuk melalui sebuah perkawinan yang dilakukan oleh sepasang kekasih yang berasal dari suku yang berbeda. Dengan adanya per kawinan ini, maka akan menyatukan kedua keluarga besar dari budaya yang berbeda juga, sehingga keluarga yang satu dengan keluarga lainnya bisa saling menghargai satu sama lain. Integrasi yang terbentuk melalui perkawinan ini menandakan bahwa perbedaan bisa berubah menjadi satu kesatuan dan rasa cinta. Akan tetapi, dalam melaksanakan perkawinan campuran antar suku, ada hal yang perlu dicatat yaitu kedua calon pengantin harus suka-suka. Dengan kata lain, melakukan perkawinan bukan karena paksaan dari orang lain supaya menciptakan keluarga yang harmonis, sehingga bias menyatukan dua budaya yang berbeda dalam satu wilayah.

2). Meningkatkan perilaku gotong royong

Indonesia sangat sekali dengan  kehidupan masyarakat yang senang hidup berggotong royonng. Bahkan kebiasaan gotong royong ini sudah ada sejak zaman penjajahan, sehingga bias dikatakan bahwa perilaku gotong royong menjadi salah satu faktor terbenttuknya integrase antar angoota masyarakat. Perilaku gotong royong bias membangun rasa solidaritas, sehingga setiap anggota bias hidup damai dan bahagia.

Perilaku gotong royong yang ada di Indonesia, biasanya dapat kita lihat ketika ada kumpulan anggota masyarakat pada suatu wilayah yang sedang membangun suatu fasilitas, seperti jembatan, tempat ibadah, jalan dan sebagainya. Suatu pembangunan yang dilakukan dengan gotong royong akan mudah diselesaikan, sehingga anggota masyarakat setempat bias merasakan fasilitas yang dibangun lebih cepat.

3). Menjalankan fungsi pemerintahh dengan baik

Terbentuknya integrasi pada suatu wilayah atau negara tidak bias dilepaskan dari peran pemerintah terutama dalam membuat aturan. Tanpa adanya aturan tentang integrasi, maka anggota masyarakat akan sulit untuk menerapakan integrasi dalam kehidupan masyarakat sosial. Dalam membuat sebuah peraturan. Pemerintah harus bisa bersikap adil dan tidak merugikan salah satu pihak atau menguntungkan satu pihak saja.

Fungsi pemerintah yang berjalan dengan baik bukan hanya bisa dilihat dari cara membuat peraturan atau undang-undang saja, tetapi juga harus dilihiat dari bagaimana pemerintah bisa melayani masyarakat dengan baik. Sederhananya, pemerintah harus memberikan pelayanan dengan maksimal tanpa harus melihat agama, suku bangsa, dan latar belakang budaya.

4). Meningkatkan komunikasi dan transportasi pada setiap daerah

Faktor yang bisa membentuk integrasi selanjutnya adaalah meningkatkan komunikasi dan transportasi pada seitan daerah. Hal ini wajib dilakukan agar setiap daerah bisa terhubung dengan mudah, sehingga komunikasi masyarakat daerah yang berbeda wilayah bisa berjalan dengan optimal dan perekonomian menjadi lebih mudah. Ekonomi yang semakin tumbuh dengan mudah akan meningkattkan kesejahteraan bagi anggota masyarakat itu sendiri.

Selain itu, pembangunan komunikasi dan transportasi pada setiap daerah, sebaiknya dilakukan secara merata, bukan hanya daerah-daerah tertentu saja yang meraskan pembangunan tersebut. Dengan pembangunan yang merata, maka tidak akan ada kesenjangan sosial antar wilayah yang sattu dengan yang lainnya sehingga  integritas nasioanal bisa terwujud.

5). Menjaga perilaku toleransi, menghormati, dan menghargai

 Sikap dan perilaku toleransi, menghormati, dan menghargai merupakan bagian dari terbentuknya integritas. Ketiga hal itu bisa dibilang sudah menjadi satu kesatuan yang sulit untuk dipiisahkan. Ketiga perilaku tersebut, sebenarnya sudah bisa diajarkan pada anak-anak sejak kecil, sehingga ketika tumbuh dewasa  , mereka sudah bisa menerapkan ketiga perilaku tersebut dengan bijak sekaligus bisa membentuk suatu integritas.

Dengan melakukan ketiga perilaku teersebut, terjadi suatu konflik dan perpecahan kecil kemungkinan terjadi. Bahkan, justru sebaliknya, seetiap anggota bisa hidup lebih damai dan sejahterah. Perilaku toleransi, menghormati dan menghargai bisa kita lihat pada saat ada anggota masyarakat yang sedang melakukan ibadah dan anggota masyarakat lainnya tidak mengganggu. Dari faktor-faktor yan sudah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa integrasi bisa terwujud dengan baik selama semua individu dan kelompok yang ada pada satu wilayah bisa saling menjaga hubungan dengan baik serta membangun komunikasi dan transportasi agar setiap daerah dapat terhubung.

Selain itu, tanpa bantuan attau dukungan pemerintah, proses integrasi sulit uuntuk terwujud. Jadi, pemerintah harus bisa menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun