Mohon tunggu...
Risalah Karima Amirul Hayati
Risalah Karima Amirul Hayati Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Siswi Kelas XI SMAN 28 Jakarta Jurusan IPS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel Fiksi "Three Dark Crowns"

7 Maret 2021   20:32 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:09 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas Buku

Judul : Three Dark Crowns

Penulis : Kendare Blake

Penerbit : Puspa Populer

Cetakan : 1-Jakarta, 2017

Tebal Buku : vi+458 halaman

ISBN : 978 602 214 012 2

Ringkasan Isi Buku

Buku ini menceritakan tentang tiga puteri bersaudari yang memiliki kemampuan ajaib dan berambisi mengambil tempat di tahta kerajaan sebagai pemimpin dari bangsa mereka, Fennbirn. Mereka rela melakukan apapun untuk mendapatkan posisi terhormat tersebut. Tradisi juga menyebutkan bahwa ketiga puteri itu harus saling membunuh saudarinya yang lain sehingga salah satu dari mereka bisa menjadi ratu bangsanya.

 Mirabela si Pengendali Elemen merupakan yang paling bijaksana dari saudarinya yang lain. Ia tidak ingin mengikuti dengan yang tradisi katakan. Ia tak ingin membunuh kedua saudarinya. Namun, Pendeta Kuil tetap bersikeras agar ia bisa memberi nama baik kepada klan pengendali elemen.Sementara itu, Katharine si Peracun selalu berlatih  membuat dan mengendalikan setiap tetes racun yang dimasukkan ke dalam tubuhnya. Dewan Hitam juga sangat berambisi agar Katharine bisa menduduki tahta kerajaan. Begitu juga dengan Arsinoe si Naturalis juga selalu berusaha mengembangkan kekuatan yang dimilikinya. Setelah upacara Beltene, pada ulang tahun ke enam belas ketiga ratu maka pertarungan untuk menjadi penguasa Fennbirn akan dimulai.

Keunggulan dari buku ini adalah desain cover buku ini memiliki warna yang hitam dan gelap sehingga mampu memberikan kesan tentang betapa gelapnya alur cerita. Begitu juga dengan isi dan alur cerita juga mampu membuat fantasi pembaca terbang ke negeri yang dibangun oleh penulis. Sehingga pembaca tidak akan menyesal mengarungi dunia fantasi yang dibangun. Sangat relevan dengan keadaan unia politik saat ini.

Alur cerita yang masih mengandung unsur "dewasa" juga masih ada tertulis dalam ceita ini sehingga tidak baik untuk dibaca bagi anak-anak dibwah umur.

Buku ini sangat cocok dibaca untuk yang berusia lim belas tahun keatas. Sangat seuai dibaca untuk hiburan di kala waktu luang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun