[caption caption="Michael Wongso"]
[/caption]Coffee Talk
Ramainya timeline sosial media soal peringatan Hari Kopi Internasional, Hotel Discovery Ancol pun tidak mau ketinggalan. Pada hari Minggu, 27 Februari 2015, Hotel yang berada di kawasan Ancol ini menggelar acara bertajuk “Coffee Talk”.
Saya dan beberapa teman blogger lain beruntung bisa menghadiri acara ini. Nara sumber yang dihadirkan pun memang sangat kompeten dalam seluk beluk kopi. Michael Wongso, General Manager dari Opal Coffee yang berbagi semua tentang kopi. Mulai dari pembibitan, perawatan hingga masa panen tiba. Tidak sampai disitu, Michael pun berbagi soal produksi kopi di Opal Coffee. Sebuah perusahaan kopi nasional yang produknya sudah diekspor ke mancanegara.
Michela menjelaskan sejarah kopi yang ternyata dulu merupakan minuman rahasia yang hanya bisa dinikmati di wilayah Arab dan Afrika. Kemudian, ada seorang pedagang India yang berhasil membawa Kopi hingga keluar kawasan Arab. Kini, kopi bisa kita temui hampir di seluruh penjuru dunia. Namun, hanya beberapa wilayah saja yang mampu menghasilkan kopi terbaik.
Proses pembibitan kopi sendiri memebutuhkan waktu yang tidak sebentar. Disemai dari biji, kemudian harus menunggu waktu hingga 2 bulan untuk bisa tumbuh menjadi tunas. Setelah berusia 6-7 bulan, bibit kopi tersebut dipindahkan ke dalam polybag dan lagi-lagi kita harus menunggu sampai ia tumbuh besar. Ketika berusia 3 tahun, tanaman kopi ini baru mengeluarkan buahnya. Namun, belum bisa dipanen karena belum memiliki rasa yang khas. Barulah ketika usianya 5 tahun, tanaman kopi bisa dipanen. Buah kopinya juga sudah memiliki aroma yang khas.
Opal Coffee memilki kebun kopi sendiri di wilayah Sumatera Utara dengan luas lahan mencapai 500 hektar. Produksi untuk kebutuhan ekspor mencapai 6000 ton per tahunnya. Jumlah tersebut dipenuhi dengan cara bekerjasama dengan petani kopi setempat. Opal Coffee sudah mengekspor kopinya ke seluruh dunia, namun Jepang dan USA lah yang paling tinggi tingkat ekspornya.
Indonesia masih menjadi negara penghasil kopi terbaik di dunia. Semuanya tidak lepas dari para petani kopi di Indonesia yang masih melakukan proses tradisional dalam menjaga kualitas kopi. Di Opal Coffee sendiri, proses sortir kopi dengan cara manual atau biasa disebuat hand pick, masih menjadi andalan. Karena, dengan proses ini kualitas kopi dapat terjaga dengan baik. Inilah yang menjadikan kopi Indonesia sangat terkenal karena kualitasnya.
Setelah proses sortir, maka kopi akan masuk ke dalam proses sangrai. Untuk menjaga rasa sesuai dengan yang diinginkan pasar, maka kopi-kopi tersebut akan dicoba oleh para ahlinya. Dan, proses ini menentukan apakah kopi layak jual atau tidak.
Saya termasuk orang yang masih jadi peminum kopi, belum jadi pecinta. Karena, menurut Michael, seorang pecinta kopi biasanya akan minum kopi tanpa gula. Saya masih suka dengan cappucino dan latte. Ya, jadi saya belum disebut sebagai pecinta kopi.
Setelah sesi talkshow tentang kopi, Opal Coffee menantang peserta yang hadir untuk ikut dalam barista and latte art competition. Kami diminta untuk menyiapkan kopi sampai menghias kopi dengan cara melukisnya, istilahnya adalah latte art.
[caption caption="Latte Art Karya Peserta "]
Saya tidak melewatkan kesempatan ini. Sudah lama saya ingin sekali mencoba mesin kopi yang biasa digunakan barista. Mulai dari menggiling kopi, mengukur temperatur air, memasukan kopi kedalam mesin, menyiapkan susu untuk membuat latte art, mengaduknya dengan air panas hingga menyajikannya ke dalam gelas. Mungkin karena grogi, saya tidak bisa menghasilkan lukisan yang bagus. Itu juga karena saya mengalami kesalahan dalam proses pengadukan susunya. Sehingga susunya tidak memilki buih. Akhirnya, saya hanya bisa pasrah dengan lukisan abstrak yang tidak jelas apa bentuknya.
Walau begitu, saya sangat senang karena akhirnya saya bisa merasakan menjadi ‘barista dadakan’ walau hanya 5 menit. Sebagai kenang-kenangan, Opal Coffee memberikan satu kotak kopi khas dari Opal Coffee. Saya merasa sangat senang dengan hadiah kopi dari Opal Coffee.
Sunday Brunch
Puas dengan talkshow dan sajian kopi dari Opal Coffee, kompasianer beranjak ke Resto Kembang Goyang yang menjadi resto di Discovery Hotel Ancol.
Sunday Brunch ini merupakan salah satu paket yang tersedia di Kembang Goyang. Bagi yang tidak terbiasa sarapan atau tidak sempat sarapan, Sunday Brunch ini bisa dinikmati mulai pukul 11.30 pagi hingga pukul 3 sore.
Ada berbagai pilihan makanan yang bisa dinikmati. Menggunakan sistem buffet, kita bisa menikmati semua makanan yang ada dengan satu harga. Untuk dewasa, hanya dengan 108.000 rupiah dan untuk anak-anak (5-12 tahun) 88.000 rupiah. Harga tersebut belum termasuk ppn 21 %. Sangat sepadan dengan makanan yang ada.
Sajian yang ada diantaranya;
- Berbagai macam pilihan roti yang bisa bebas dipilih.
- Sajian nusantara seperti ayam kalio, karedok dan rujak
- Dessert seperti puding, cheese cake, macaron, dan aneka cake cokelat yang menggoda lidah
- Buah-buahan nusantara
[caption caption="Soto Betawi"]
[caption caption="Pilihan Dessert Yang Lezat"]
Tidak hanya itu, selama kita menikmati sajian di Kembang Goyang, kita akan dihibur oleh live music dari De Afanta. Ya, makan akan lebih menyenangkan karena ada iringan musik yang enak didengar.
Suasana di Kembang Goyang pun sangat cozy. Para waitressnya pun sangat ramah. Ada dua tempat yang disediakan untuk menikmati Sunday Brunch, indoor dan outdoor. Bagi yang ingin menikmati angin pantai yang berhembus, bisa menggunakan area outdoor. Namun, jika tidak suka panas, bisa memanfaatkan area indoor. Keduaya sama-sama nyaman dan bersih.
Penataan ruang yang sangat apik, membuat restoran ini sangat sedap dipandang mata. Rapih dan bersih. Saya bisa merasakan kenyamanan saat makan bersama Kompasianer.
Bagi yang ingin menikmati Sunday Brunch di Kembang Goyang Hotel Discovery Ancol, bisa mendatanginya pada setiap hari minggu, mulai pukul 11.30 hingga pukul 3 sore. Ini akan menjadi salah satu pilihan bagi pecinta wisata kuliner.
Alamat Discovery Ancol
Ancol Tampan Impian. Jalan Lodan Timur No.7
Jakarta Utara 14430 – Indonesia
Telp. +62-21 29377777
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H