Judul         : Air Mata Terakhir Bunda
Penulis       : Kirana Kejora
Penerbit      : Hi-Fest Publising
Tahun Terbit : 2012
Tebal Buku    : 202 Halaman
ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-602-8814-14-0
Novel ini beradaptasi dari kisah nyata seorang korban bencana alam Lumpur Lapindo yang terjadi di Siduarjo tahun 2006 lalu di angakat kisahnya menjadi tulisan oleh Kirana Kejora dan diberi judul "Air Mata Terakhir Bunda". Novel ini menceritakan kegigihan seorang ibu yang bernama Sriyani dalam merawat anak - anak tanpa seorang suami.Â
Wanita independen mungkin julukan yang pantas untuk Sriyani setelah suami meninggalkannya untuk menikah kembali dengan wanita kaya raya. Sejak dari itu Sriyani hrus menjadi seorang tulang punggung keluarga, bekerja setiap hari menjadi kuli cuci baju dan menjual lontong kupang di Terminal. Pahit manisnya kehidupan telah dilewati oleh Sriyani setiap hari namun semua itu Sriyani abaikan demi bisa membahagiakan anak -anak.
Sriyani selalu berusaha menjadi ibu sekaligus ayah untuk anak - anak. Sriyani tidak pernah menceritakan tentang suaminya kepadaaak - anak karna, Sriyani tidak ingin membuka luka lama yang sangat sakit sekali. Sriyani henya berharap kepada anak - anaknya agar suatu hari nanti bisa menjadi seorang sarjana, walau hanya anak seorang penjual lontong kupang. Sriyani memilik dua anak laki - laki bernama Iqbal dan Delta. Delta anak ke dua dari Sriyani yang memiliki ke ahlian dalam bidang akademik, selalu menjadi juara kelas mungkin itu bisa menjadi bukti bahwa Delta merupakan anak yang berprestasi.Â
Harapan Sriyani ingin anaknya menjadi Sarjana akhirnya terwujud oleh Delta, Sarjana S1 dengan gelar S. T. (Sarjana Teknik). Mendengar berita bahwa Delta akan melakukan wisuda yang artinya bahwa anak itu telah resmi menjadi Sarjana Sriyani begitu sangat bahagia. Namun, sangat di sayangkan tepat hari widuda Delta penyakit yang di derita oleh Sriyani selama bertahun - tahun harus mengalahkannya yang mengakibatkan penyakit itu hilang bersama dengan raga Sriyani.Â
Kerja keras & perjuangan Sriyani dalam mendidik dan merawat Iqbal dan Delta ternyata menumbuhkan rasa cinta yang mendalam bagi Delta. "Selalu Bersyukur" itulah pesan Sriyani yang salalu di ingat oleh Delta. Namun, tepat pada tanggal 29 Mei 2006 desa Renokenongo yang kebetulan itu desa yang di tempati oleh Sriyani dan keluarga mengalami bencana alam yaitu terjadi Lumpur Lapindo yang mengakibatkan desa tenggelam oleh lumpur termasuk rumah dan makam Sriyani.Â
Bagaimana menurut kalian, apakah tertarik untuk membaca novel ini?
Secara keseluruhan novel Air Mata Terakhir Bunda menceritakan tentang seorang ibu yang merawat dan mendidik anak - anaknya tanpa rasa ngeluh dan capek. ibu yang memiliki harapan tinggi untuk anak - anaknya walau hanya seorang penjual lontong kupang. hidup yang dijalaninya tidak seindah kehidupan orang lain tetapi ibu sellu mengajarkan kepada anaknya dengan perilaku yang terpuji.Â
Sosok ibu Sriyani ini merupakan gambaran penjuangan seorang ibu di kehidupan nyata, yang ingin melihat anak - anaknya bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H