Mohon tunggu...
Risak Rinaldi
Risak Rinaldi Mohon Tunggu... -

PROMSI KESEHATAN MASYARAKAT, FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, UNIVERSTITAS HALU OLEO

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Serial Korea versus Serial Indonesia

14 November 2014   17:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesiamemulai Perfileman telah lama. Awal berdirinya perfileman indonesai tahun 1900 yang dimana pembahasan awal pefileman Indonesia dibahas oleh seorang penulis bernama misbach yusa birand dalam buku nya “sejarah film 1900-1950 : bikin film di pulau jawa”. Dibuku tersebut dijelaskan bahwa film fiksi pertama di Indonesia yang pada masa itu negara kita masih dikenal dengan sebutan Hindia belanda ,yakni “Loetoeng kasaroeng (1926)” lalu filem suara pertama di hindia belanda “karnadi anemer bangkong (1930) dan filem tersukes pada masa itu terang bula (1973). sesungguhnya perfileman Indonesia memang telah banyak mengahasilkan karya yang baik. Banyak juga perkembangan yang telah terjadi sampai saaat ini, namun perfileman Indonesia saat ini menurut saya sendiri sebagai penonton dan pengamat sangatlah tidak mendidik dan tidak memberikan pesan baikkepada penontonnya. Tidak semua memang filem keluaran Indonesia tidak mendidik dan memberikan pesan baik,namun beberapa filem yang sering menjadi tontonan masyarakat di Indonesia trkhususya acara dan serial stasion tv indonesia tidak selalu memberikan acara yang membibing kita kearah yang lebih baik. banyak karya serial dan acara tv yang hanya bersifat komersil saja, hanya mencari keuntungan usaha mereka tampa memikirkan dampak negatif dari hasil karya mereka itu sendiri. Mereka memang berusaha memasukan pesan yang baik kepada cerita filem atau acara tv mereka, namun mereka tidak memberikan ketajaman pesan baik yang ingin mereka sampaikan tersebut kepada penonton. justru meraka mempertajam tindakan-tindakan yang terkadang tidak sepatutnya kita contoh. Mereka hanya berusaha membangkitkan kesenangan dengan menampilkan sikap yang menurut saya sangat membodohkan penonton.

Negara korea pun lebih lama lagi hidup dengan film dan serial tvnya dibandingkan perfileman Indonesia. sama halnya indosnesia korea telah banyak menghasilakan karya seni perfilemannya. filem korea juga sangat mengalami kemajuan namun jika ingin dibandingkan dengan serial tv Indonesia dan korea sangatlah terlihat perbedaannya kebanyakan serial korea menampilkan cerita-cerita yang sangat apik, pesan baiknya sangat tajam disampaikan dan utamanya jujur dan lebih realistis. saya sebenarynya tidak mengatakan perfileman Indonesiaburuk dibandingkan dengan perfileman korea, namun banyak filem-filem Indonesia saat ini yang selalu menjadi konsumsi publik sangat tidak mendidik dan hanya membuang-buang waktu penting kita sebagai penonton. Banyak waktu penting seperti prime time yang selalu jadi waktu nonton kita hanya kita gunakan untuk menonton filem-filem atau serial tv yang tidak bermutu dan mendidik. Oleh karena itukami sebagai penonton dan penikmat tv hanya meminta jangan sajikan kami denga karya tidak memeberikan energy positif buat kami. berikan sebuah karya terbaik yang dapat memajukan anak-anak bangasa Indonesia.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Film_1900-1950

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun