Aku mencarimu,
pada setiap ruang di balik dinding-dinding sepi
berbalut  aroma canda tawa.
Kutangkap sekilas hadirmu,
lalu menghilang di balik derit pintu.
Aku mencarimu,
di antara irama dawai jingga yang beresonansi.
Alunannya syahdu,
hingga penari mabuk diri.
Tak jua bertemu.
Aku mencarimu,
selepas riak hujan membasahi,
mengikat air dalam bumi.
Bertemu akar yang berkelakar menggembira,
bercanda dengan basah.
Pun, tak ada kau di sana.
Aku mencarimu,
dalam diam.
Dalam kata yang dipanjatkan.
Dalam desah asa.
Dan,
Aku masih mencarimu.
-22 Maret 2018-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI