Banyak fakta yang memberikan penjelasan periode emas pada anak usia dini, dimana semua potensi anak tumbuh paling cepat. Beberapa konsep menjelaskan bahwa masa anak usia dini adalah masa eksplorasi, identifikasi/peniruan masa depan, dan bermain. Bermain adalah jendela perkembangan anak.Â
Bermain dan anak-anak merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Terlebih anak usia dini memiliki hak untuk bermain dalam setiap kegiatan kesehariannya, karena bermain bagi seorang anak bukan hanya kegiatan mengisi waktu semata melainkan kegiatan yang bermakna dan menjadi media dalam proses belajarnya.
Bermain merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan dan melibatkan anak secara aktif untuk bebas mengeksplorasi lingkungan dan mendapat kepuasan secara emosional (Howard, 2017).Â
Melalui bermain anak dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya, seperti kemampuan kognitif, bahasa, sosial emosional, maupun fisik motoriknya.Â
Bermain penting bagi anak, dengan bermain anak dapat mempelajari banyak hal dan melalui permainan anak melatih kemampuan perkembangannya untuk menguasai berbagai keterampilan yang dibutuhkan mulai dari keterampilan motorik fisik hingga seninya (Mishra & Joseph, 2012).
Perkembangan teknologi yang melaju pesat melahirkan berbagai macam alat permainan modern yang dapat diberdayakan untuk pengoptimalan perkembangan anak usia dini.Â
Keberadaan teknologi ini tentunya sangat berpengaruh kepada keterlibatan anak usia dini dalam pemanfaatan teknologi, termasuk dalam hal kegiatan bermain yang dilaksanakan di lembaga pelayanan pendidikan anak usia dini. Pengkondisian lingkungan belajar diperlukan agar anak dapat terstimulus secara optimal dalam perkembangan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial emosionalnya.Â
Dengan menciptakan lingkungan belajar berbasis teknologi yang tepat dan sesuai perkembangan anak, guru dapat memberikan pengalaman belajar yang positif pada anak-anak (Keengwe & Onchwari, 2009).Â
Salah satu contoh adalah penggunaan teknologi sebagai media bermain dan belajar anak. Media tersebut dapat mencakup media audio, visual, ataupun audio visual. Kecanggihan teknologi menawarkan berbagai aplikasi ataupun alat (tools) yang mudah diakses dan dipergunakan secara langsung untuk pelaksanaan pembelajaran.
Teknologi dapat memberikan kesempatan unik untuk membangun dan mendukung anak-anak dengan kebutuhan belajar khusus, anak-anak dengan latar belakang budaya heterogen, serta anak-anak dengan bahasa yang beragam (Mishra & Joseph, 2012). Terkait dengan pemanfaatan teknologi dalam kegiatan bermain anak usia dini ini, kerangka literasi digital yang perlu diperhatikan yaituÂ
(1) Literasi digital bagi anak usia dini, menunjukkan kemampuan dan keterampilan anak dalam menggunakan dan memanfaatkan media digital dan alat komunikasi yang menggunakan jaringan untuk bermain sambil belajar dalam melakukan aktivitas sehari-hari;Â