Aku mungkin hanya seorang yang lemah
Tak mampu berasumsi banyak
Terhadap masa depan yang cerah
Karena hidupku sekarang, sudah seperti tak bernyawa
      Aku hanya seorang penguasa jalanan
      Yang tak ada sebuah rumah tuk singgah
      Hari demi hari hanya berjalan dan tak tau arah
      Demi mencari segelintir asupan
Terkadang langkahku terhenti dan memandangi
Betapa baiknya nasib anak lain
Mengukir senyum bersama orang tuanya
Aku, hanya dapat bermimpi punya nasib yang sama
      Aku memang seorang anak jalanan
      Penguasa jalan yang tak ada ayah
      Tak ada ibu dan tak banyak teman
      Tapi aku masih percaya, ada Tuhan yang membersamai
Dari langit cerah hingga menjadi pekat
Yang selalu setia menjadi atap
Halus atau kasar tanah yang selalu menjadi lantai
Semua kuserahkan pada-Mu Tuhan
Ku hanya dapat bersimpuh pada-Mu sang pengatur nasib setiap insan
Surabaya, 03 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H