Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang saat ini banyak sekali digunakan. Sepeda menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan, dan penggunanya hampir seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi sepeda juga menjadi salah satu hobi berolahraga yang banyak diminati akhir – akhir ini. Era pandemic covid – 19 ini terutama, banyak menumbuhkan minat bersepadah masyarakat, dan pada akhirnya menjadi tren terbaru bahkan banyak komunitas baru juga yang terbentuk.Â
Salah satu aplikasi pengukur aktivitas fisik dan olahraga mencatat pada tahun 2020 ada sekitar 8,1 miliar mil aktivitas bersepeda di dunia. Sedangkan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat bahwa jumlah ekspotr sepeda yang dilakukan oleh Indonesia sepanjang januari hingga November 2020 mencapai 103,37 juta dollar AS. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan tahun sebelumnya.
Sama seperti aktivitas fisik lainnya, bersepeda juga memiliki dampak baik negative maupun positif bagi kesehatan manusia. Dimulai dari dampak positif terlebih dahulu, dengan bersepeda maka  bagian – bagian tubuh seperti paha, betis dan panggul akan bekerja lebih berat sehingga mengakibatkan pembakaran lemak – lemak didaerah tersebut dan akan diganti dengan otot. Dengan demikian maka aktivitas bersepeda dapat membuat daerah paha, betis, dan panggul menjadi kencang dan kuat. Selain itu dampak lain dari bersepeda adalah melancarkan sirkulasi darah kesemua bagian tubuh, melindungi tubuh dari penyakit diabetes, mengurangi stress dan meningkatkan kesehatan jantung serta mengurangi resiko terjkadinya penyakit jantung coroner.
Selain dampak positif, bersepeda juga ternyata mempunyai dampak negative, seperti jika bersepeda dilakukan oleh seorang laki – laki dengan durasi lebih dari 5 jam dalam 1 minggu akan membuat kualitas sperma menurun dan jumlah produksi sperma juga akan berkurang. Selain itu, lutut seseorang juga akan mendapat masalah, saat intensitas dan jarak tempuh saat bersepeda naik,  penggunaan sadel yang terlalu tinggi atau rendah, serta gerakan mengayuh sepeda yang terlalu cepat. Selain itu, bersepeda juga dapat menyebabkan cedera tulang punggung, dan kesemutan serta iritasi pada bagian batang penis.
Setelah melihat banyaknya dampak baik positif dan negatifnya, sebaiknya bersepeda dilakukan dengan cukup, baik dari intensitas maupun jarak tempuh. Apabila memiliki hobi bersepeda di medan yang ekstrem juga disarankan agar berhati – hati agar tidak cedera. Serta untuk mendapatkan manfaat yang banyak setelah bersepeda alangkah baiknya untuk memakai sepeda ber-SNI dan merubah bentuk sepeda dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya. Kondisi tubuh yang sehat dan bugar juga perlu diperhatikan sebelum bersepeda, agar nantinya tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H