Mohon tunggu...
Risa Aprilasari
Risa Aprilasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Peran Perpustakan Digital di Masa Pandemi

23 April 2021   10:19 Diperbarui: 23 April 2021   10:20 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

       UNESCO telah menetapkan adanya peringatan Hari Buku Sedunia atau World Book Day setiap 23 April. Ya benar saja, peringatan hari Buku Sedunia tahun ini akan jatuh pada hari ini, Rabu (23/4/2021). Namun, pandemi COVID-19 yang masih saja melanda dunia menyebabkan ruang gerak peringatan tahun ini sedikit terbatas. Hal tersebut bukan berarti Hari Buku Sedunia tidak dapat diperingati dengan aman di rumah.

      Di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita #DiRumahAja, kekuatan buku harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bagi yang terbiasa, membaca adalah suatu aktivitas yang menyenangkan untuk dilakukan. Selain bisa mengisi waktu luang, gemar membaca juga bisa menjadi kegiatan untuk terus menambah wawasan. Akan tetapi, bagi sebagian besar orang, membaca bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, membaca, terutama membaca buku sudah banyak ditinggalkan.  

        Dikutip Vemale, berdasarkan data Unesco dari 1.000 penduduk Indonesia yang minat membaca hanya satu orang atau perbandingannya 1000:1. Kemudian dari sisi jumlah buku, 1 buku dibaca 15 ribu orang padahal yang seharusnya menurut Unesco, 1 buku hanya dibaca untuk 2 orang. Selain itu, tingkat akses masyarakat Indonesia terhadap buku juga masih sangat kecil, yakni berkisar 41 persen. Rata-rata hanya 2 persen dari penduduk Indonesia yang datang ke perpustakaan.

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab jumlah peminat membaca buku sangatlah sedikit diantaranya: 

     Pertama, Jumlah masyarakat buta huruf yang masih cenderung sangat banyak mengigat indonesia merupakan negara bekas jajahan yang mana tidak diperbolehkannya sekolah pada saat itu mengakibatkan para orang tua banyak buta huruf.

     Kedua, kesibukan masyarakat sekarang dalam bekerja dan berkegiatan mengakibatkan sedikit ruang untuk sekedar bersantai dan membaca buku.

     Ketiga, masyarakat lebih tertarik untuk memanfaatkan internet sebagai sumber pengetahuan dan informasi yang cepat dan instan. Internet memang banyak kebaikannya tetapi juga banyak keburukannya. Penjabaran yang termuat dalam internet seringkali hanya berupa inti atau ringkasan dari suatu hal sehingga tak jarang menimbulkan berbagai penafsiran tanpa penjelasan.

Membaca lewat perpustakaan digital

       Kegiatan membaca yang identik dengan tumpukan buku cetak, kini telah berevolusi menjadi lebih mudah dan ringkas. Kini pembaca bisa membaca berbagai macam kategori novel dan menyimpan banyak buku untuk dibaca lewat website atau aplikasi online. Salah satunya perpustakaan digital. 

       Perpustakaan digital kini telah menyediakan segudang buku bacaan seperti novel, majalah hingga surat kabar yang bisa diunduh secara gratis. Membaca lewat perpustakaan digital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hobi membaca dengan aman #DiRumahAja. Bahkan apabila lebih memilih untuk membaca secara digital, berarti kita telah memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi penggunaan kertas di Indonesia. Selain itu, membaca secara digital lewat smartphone atau tab membuat kita lebih praktis untuk membaca di mana saja dan kapan saja. 

Beberapa platform digital untuk tingkatkan hobi membaca saat #DiRumahAja dengan aman

1. IPusnas 

      Bagi Urbanreaders yang suka berburu buku di perpustakaan, aplikasi buatan perpustakaan nasional ini bisa diunduh melalui Play Store serta Apple Store. Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang ini, kita tak perlu repot-repot ke perpustakaan untuk bisa meminjam dan membaca buku.

      IPusnas ini menyediakan beragam kategori buku mulai dari kategori budaya, kuliner, kesehatan, pendidikan, hingga motivasi. Melalui IPusnas ini, kita hanya tinggal registrasi, lalu cari buku yang diincar, dan pinjam deh. Kita pun juga bisa langsung membaca buku-buku tersebut di fitur e-reader yang ada di aplikasi iPusnas. 

2. Google Play Books 

     Google juga mempunyai aplikasi buku elektronik lintas platform dari Google Play. Pengguna bisa membeli dan unduh buku melalui akun google masing-masing. Aplikasi ini menyediakan berbagai jenis buku seperti, mulai dari buku teks sampai buku audio. Genre yang tersedia juga cukup banyak. Bahkan tak sedikit di antara buku-buku ini yang bisa kamu dapatkan gratis. 

3. Amazon Kindle

     Di aplikasi Amazon Kindle ini kita bisa menemukan beragam koleksi majalah, koran, buku, dan banyak lagi lainnya. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur menarik. Amazon Kindle dapat membantu kita mencari kosakata dari sebuah bacaan yang mungkin sulit untuk dipahami. Sebab didalamnya telah dilengkapi kamus, Google dan Wikipedia. Aplikasi ini juga membantu kita terhubung dengan perpustakaan terdekat sehingga kita bisa dengan mudah mengunduh buku elektronik dari perpustakaan tersebut. 

4. Wattpad

     Aplikasi novel digital buatan Kanada ini sangat populer. Selain untuk membaca, kita juga bisa menulis cerita sendiri. Tak jarang penulis di aplikasi ini menjadi terkenal dan karyanya di adaptasi menjadi sebuah film. Di dalam Wattpad juga banyak cerita yang bisa kita pilih sesuai dengan kategori. Pilihan kategorinya juga sangat beragam, mulai dari roman, misteri, humor, fiksi ilmiah hingga horor.

5. LINE Webtoon 

     LINE Webtoon adalah platform penyedia komik digital yang menerbitkan komik karya komikus amatir hingga profesional dan tersedia dalam lebih dari 1 bahasa. Di aplikasi LINE Webtoon ini ada lebih dari 7000 komik online gratis mulai dari genre romantis, horor, komedi, hingga superhero. Baru-baru ini, Webtoon telah meng-update aplikasinya, para pembaca bisa top up koin dan membaca chapter yang seharusnya terbit minggu depan, bahkan hingga bulan depan. Selain itu, apabila kita tidak ingin membaca komik online, kita juga bisa mengunduh komiknya terlebih dahulu lalu membacanya secara offline.

        Nah, beberapa platform perpustakaan digital tersebut harus dimanfaatkan untuk meningkatkan hobi membaca dengan aman #DiRumahAja, dan untuk memperingati Hari Buku Sedunia tahun ini, mari kita membaca dan membeli karya-karya penulis lokal melalui platform perpustakaan digital yang tersedia di Play Store atau pun Apple Store. Mari kita tingkatkan dan sebarkan budaya membaca sambil mempromosikan karya anak negeri. Selamat hari buku sedunia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun