Mohon tunggu...
Risa Hapipah
Risa Hapipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Jurusan Sejarah Peradaban Islam Universitas Negeri Islam Sunan Gunung Dajti Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis-Review Buku Sudibyo Markus Sub Menuju Axis Eropa-Arab

28 April 2024   19:09 Diperbarui: 28 April 2024   19:19 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Sudibyo Markus. 2019. Dunia Barat dan Islam "Cahaya di Cakrawala" (Play book)

Dalam buku Sudibyo Markus terdapat Sub pembahasan menarik yaitu "Menuju Axis Eropa-Arab" yang dijabarkan dalam empat hal yaitu: Islam Berkembang Paling Cepat?, Perkembangan Penganut Islam di Eropa, Prediksi PEW Research Center 2050, dan Teroris Lunak?.

Kata Axis merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti poros atau sumbu. Dalam konteks geopolitik, istilah ini diartikan untuk menggambarkan hubungan atau aliansi antara negara-negara yang memiliki tujuan atau kepentingan bersama.

Dalam buku Sudibyo Markus merujuk pada data dari dua lembaga internasional, karena dua lembaga tersebut merupakan lembaga internasional yang menaruh perhatian kepada kehidupan keagamaan, yang pertama majalah National Geographic 2010 dan kedua, lembaga penelitian keagamaan yaitu Pew Forum on Religion and Public. 

Majalah National Geographic edisi akhir tahun 2010 tersebut menyajikan sebuah Free Map of World Faiths atau Peta Pertumbuhan Agama Dunia. Peta tersebut membandingkan pertumbuhan agama-agama dunia dari periode tahun 1900 hingga 2010 dalam presentase.

Melaporkan perkembangan antar penganut masing-masing agama selama kurun waktu 110 tahun tersebut. Dilaporkan, bagaimana agama Kristen sedikit bergeser turun dari berjumlah 34,5% di tahun 1900, menjadi 33 % di tahun 2010.

Sedangkan dalam Pew Research Center Edisi 26 Mei 2017, jumlah penduduk muslim di dunia berada pada nomor dua terbesar setelah penduduk Kristen, maka bisa dikatakan bahwa Islam berkembang paling cepat di antara agama lainnya di dunia. Dengan perkiraan penduduk Muslim akan bertambah jumlah hingga 70% periode 2015-2060.

Melihat perkembangan penganut Islam di Eropa, aspek yang cukup disoroti dalam bukunya Sudibyo Markus adalah isu sosial dan budaya yaitu meningkatnya migran dan integrasi budaya yang telah mengubah dinamika sosial di banyak negara Eropa.

Sebanyak 66.000 migran Muslim diperkirakan masuk ke Prancis pada tahun 2010. Disebutkan dalam buku Sudibyo Markus mengenai perdiksi PEW Research Center Jumlah penduduk Muslim di Eropa akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, demikian laporan Pew Researcsh Center, penduduk Muslim di Jerman akan meningkat dari 6,1% pada tahun 2016 menjadi 19.7 % pada tahun 2050.

Dari proses migrasi sistematis para pemeluk Islam ke Eropa menurut ahli Sejarah Inggris menyebutnya sebagai Soft Terrorism atau terorisme lunak. Digambarkan oleh John L. Esposito lebih lanjut, bahwa: "Ramalan-ramalan kehancuran Eropa modern menubuatkan bahwa Eropa akan dibanjiri Islam dan diubah menjadi "Eurabia" pada akhir abad ini.

Dijabarkan dalam buku Sudibyo bahwa hal ini bisa dikatakan sebagai serangan gelombang ketiga dunia Islam terhadap Eropa dalam bentuk migrasi besar-besaran umat Islam ke Eropa. Sehingga ini akan melahirkan dinamika sosial di banyak negara Eropa.

Dari isu sosial tentang migrasi, memiliki populasi yang signifikan menambah dinamika dalam berbagai aspek, secara positifnya dapat menuju axis Eropa dengan Arab menjalin Kerjasama politik dan diplomasi, memperluas ekonomi dan perdagangan, pertukaran budaya dan pendidikan.

Namun, di sisi lain akan timbul tantangan yang perlu diatasi, termasuk perbedaan politik, isu HAM, dan persepsi publik. Maka aspek menuju axis ini perlu saling mendukung antara kedua wilayah untuk mencapai manfaat yang berkelanjutan serta memastikan inklusi dan keadilan bagi kedua wilayah dan kelompok agama.

Referensi:

Sudibyo Markus. 2019. Dunia Barat dan Islam "Cahaya di Cakrawala". Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Penyusun:

Muhammad Wildan Maghfuri

Raudya Salma Fatimah

Risa Hapipah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun