Dalam buku Sudibyo Markus terdapat Sub pembahasan menarik yaitu "Menuju Axis Eropa-Arab" yang dijabarkan dalam empat hal yaitu: Islam Berkembang Paling Cepat?, Perkembangan Penganut Islam di Eropa, Prediksi PEW Research Center 2050, dan Teroris Lunak?.
Kata Axis merupakan kata dalam bahasa Inggris yang berarti poros atau sumbu. Dalam konteks geopolitik, istilah ini diartikan untuk menggambarkan hubungan atau aliansi antara negara-negara yang memiliki tujuan atau kepentingan bersama.
Dalam buku Sudibyo Markus merujuk pada data dari dua lembaga internasional, karena dua lembaga tersebut merupakan lembaga internasional yang menaruh perhatian kepada kehidupan keagamaan, yang pertama majalah National Geographic 2010 dan kedua, lembaga penelitian keagamaan yaitu Pew Forum on Religion and Public.Â
Majalah National Geographic edisi akhir tahun 2010 tersebut menyajikan sebuah Free Map of World Faiths atau Peta Pertumbuhan Agama Dunia. Peta tersebut membandingkan pertumbuhan agama-agama dunia dari periode tahun 1900 hingga 2010 dalam presentase.
Melaporkan perkembangan antar penganut masing-masing agama selama kurun waktu 110 tahun tersebut. Dilaporkan, bagaimana agama Kristen sedikit bergeser turun dari berjumlah 34,5% di tahun 1900, menjadi 33 % di tahun 2010.
Sedangkan dalam Pew Research Center Edisi 26 Mei 2017, jumlah penduduk muslim di dunia berada pada nomor dua terbesar setelah penduduk Kristen, maka bisa dikatakan bahwa Islam berkembang paling cepat di antara agama lainnya di dunia. Dengan perkiraan penduduk Muslim akan bertambah jumlah hingga 70% periode 2015-2060.
Melihat perkembangan penganut Islam di Eropa, aspek yang cukup disoroti dalam bukunya Sudibyo Markus adalah isu sosial dan budaya yaitu meningkatnya migran dan integrasi budaya yang telah mengubah dinamika sosial di banyak negara Eropa.
Sebanyak 66.000 migran Muslim diperkirakan masuk ke Prancis pada tahun 2010. Disebutkan dalam buku Sudibyo Markus mengenai perdiksi PEW Research Center Jumlah penduduk Muslim di Eropa akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050, demikian laporan Pew Researcsh Center, penduduk Muslim di Jerman akan meningkat dari 6,1% pada tahun 2016 menjadi 19.7 % pada tahun 2050.
Dari proses migrasi sistematis para pemeluk Islam ke Eropa menurut ahli Sejarah Inggris menyebutnya sebagai Soft Terrorism atau terorisme lunak. Digambarkan oleh John L. Esposito lebih lanjut, bahwa: "Ramalan-ramalan kehancuran Eropa modern menubuatkan bahwa Eropa akan dibanjiri Islam dan diubah menjadi "Eurabia" pada akhir abad ini.
Dijabarkan dalam buku Sudibyo bahwa hal ini bisa dikatakan sebagai serangan gelombang ketiga dunia Islam terhadap Eropa dalam bentuk migrasi besar-besaran umat Islam ke Eropa. Sehingga ini akan melahirkan dinamika sosial di banyak negara Eropa.