Mohon tunggu...
hilman ris
hilman ris Mohon Tunggu... -

lelaki sejati, yang tak kenal patah hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ikhlaslah

15 Januari 2012   16:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.sebelumnya saya minta maaf kpd pembaca,,, karena tulisan saya banyak kekurangannya.

maklumlah masih belajarr,,,hhe

betapa terharu nya aku kepada dia

karena dia tidak iri tidak dengki kepada sesamanya walaupun dia orang yang tak punya tapi dia tabahh tidakk mengeluh hanya pasrah saja kepada allah swt

apakah aku bisa seperti dia,,?????

apakah teman teman akan /tidak terharu kepada dia..!!!

kawan kawan mari kita baca ceritanya,!

(M) inilah inisial teman saya yang menurut saya perjuanganya sangat mengharukan

dari mulai subuh setelahh shalat dia mulai berangkat kerja dia mulai mencari rezeki yang halal untuk makan ,untukdia dan keluarga dia ,,,,berangkat pagi lalu pulang malam itulah yang selalu dilakukan setiap hari sama dia ,,memeng kerja apa dia??? dia hanya cuma menjadi pembersih jalan bayangkan kalau kita tw tementemen seperti dia apakah bakalan sanggup??

,dia ngomong sama saya dia hanya bisa berserah diri sama allah swt

dia tak iri ma mereka mereka yang punya

dia tak iri ma mereka merraka yang harta nya cukup yang pekerjaan nya layakk ,,

dia selalu ikhlas menjalani ini semua ,,

gak seperti saya yang hanyabisa  nyusahin orang tua saja ,,!!!

apakah aku bisa seperti dia ???

dia tidak malu dengan pekerjaanya yang kaya gituh,,demi menapkahi keluarga dan orang tunyaa,,,

BERSAMBUNG NANTI DI LANJUT NGANTUKK AHH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun