Tulisan ini berasal dari berbagai sumber yang saya baca dan tak saya ingat lagi referensinya. karna ini cuma sebaai tulisan ringan yg sekedar lewat, kalau mau protes mengenai referensi silakan tanyakan.
[caption id="attachment_187874" align="aligncenter" width="300" caption="http://funny-pix.co/funny-quotes/funny-free-of-all-prejudice-pictures/"][/caption] Gajah di pelupuk mata memang suka tak terlihat, begitu pula kita jarang sekali sadar bahwa kita mempunyai banyak sekali prasangka. Padahal, dengan sangat mudah kita mengenali prasangka-prasangka orang lain. Prasangka adalah sikap atas sesuatu hal yang bias dan intoleran, serta tak berubah walaupun ada fakta yang berkebalikan dengan prasangka tersebut. Contoh yang terkenal seperti dapat dibaca pada baris pertama novel Pride and Prejudice (Jane Austen): "It is a truth universally acknowledged, that a single man in possession of a good fortune, must be in want of a wife" Dalam kerangka sosial, jelas prasangka punya dampak yang tak boleh disepelekan. Misalnya saya punya teman Indonesia (katakanlah Tina) yang sangat benci Israel. Suatu hari saya memperkenalkan teman saya orang asing pada Tina. Setelah menjadi teman, belakangan baru saya beritahu Tina bahwa ia adalah orang Israel. Apa reaksi Tina? "well, at least dia bukan orang Israel kebanyakan." Perhatikan bahwa tak ada perubahan sikap dari Tina yang 'pokoknya' gak suka orang Israel, kecuali satu pengecualian itu. Banyak prasangka berdasarkan pada stereotype. Stereotype adalah asumsi terhadap ciri anggota suatu kelompok. Misalnya stereotype bahwa warga Tionghoa = kaya. Bila kamu adalah Tionghoa, maka kamu pasti kaya. Faktanya tak semuanya demikian kan? Ada stereotype ada etnosentrime yang menurut wikipedia: Ethnocentrism is judging another culture solely by the values and standards of one's own culture.[1] The ethnocentric individual will judge other groups relative to his or her own particular ethnic group or culture, especially with concern to language, behavior, customs, and religion
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H