Mohon tunggu...
Happy Riru
Happy Riru Mohon Tunggu... Administrasi - Kumpulan tulisan

Pengen nulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aku Ingin Dekat Selalu

9 Desember 2019   12:52 Diperbarui: 9 Desember 2019   13:25 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kamu tau ga apa singkatan AIDS" tanya seorang remaja lelaki kepada pacarnya.

"aduuh aku ga hapal, memang ngapain sih nanya-nanya itu" jawab pacarnya.

"ih kamu .. AIDS itu Aku Ingin Dekat Selalu" kata si lelaki.

Lalu mereka tersenyum. Aku yang sedang ada di dekat merekapun tersenyum dan menghampiri mereka. 

"maaf ya .. kalau AIDS artinya itu .. jangan deket-deket atuh nti kena AIDS" kata saya

"kita ga ngapa-ngapain kok  teh" jawab si lelaki

"sekarang mungkin ga ngapa-ngapain, tapi nanti .. siapa yang tau, lagian kalian kan bukan muhrim, memangnya boleh ya duduk deketan sambil mesra-mesraan" jawab saya .

Kedua remaja itu pun pergi . Saya bersyukur karena mereka sudah mengetahui kalau AIDS tidak menular hanya karena berdekatan. Tapi yang saya sesali mereka seakan-akan berpikir kalau apa yang mereka lakukan (berdekatan dan bermesraan yang bukan muhrim) itu benar adanya. 

Ya.. saya mengerti kenapa mereka begitu .... karena saya juga pernah mendengar tentang penularan AIDS yang salah satunya kalau kita ga mau ketularan AIDS maka gunakanlah kondom. Menurut saya kalimat "gunakanlah kondom" kadang disalahartikan oleh sebagian orang. Kalimat itu seakan-akan menghalalkan hubungan seksual dengan siapapun. "yang penting mah pake kondom, kita ga akan kena AIDS" itu salah satu kalimat yang pernah saya dengar.

Lalu harus mulai dari mana demi menekan jumlah penderita AIDS di waktu-waktu mendatang ?. Menurut saya jawabannya adalah keluarga karena keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat. Di keluarga hendaknya ditanamkan nilai-nilai agama sejak dini yang diawali dari orangtua mencontohkan kepada anak, tidak hanya menyuruh. Komunikasi, saling memahami dan saling menghormati antar anggota keluarga juga hendaknya terjalin dengan baik, sehingga anak dapat bersikap sesuai tuntunan agama dan dapat membentengi diri dari pengaruh lingkungan yang buruk.

Selain keluarga, selanjutnya adalah dengan memberikan informasi atau penyuluhan tentang AIDS di sekolah dan lingkungan masyarakat (RT, RW) dengan bahasa yang sederhana tapi mudah dipahami berlandaskan pada nilai-nilai agama.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun