Mohon tunggu...
Nur Farihatul Khoiriyah
Nur Farihatul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - being inspired and addicted to someone

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030006)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berawal dari Hobi Menjadi Ladang Rezeki

28 Juni 2021   23:35 Diperbarui: 28 Juni 2021   23:43 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang ini sudah banyak sekali usaha-usaha rumahan atau bisa dibilang UMKM kecil yang berdiri ditengah masyarakat apalagi dengan adanya pandemi covid-19 ini. Dengan adanya UMKM ini, sangat membantu pemasukan yang sempat turun drastis atau bahkan banyak yang di phk dari pekerjaannya karena covid. Bisa dibilang datangnya pandemic covid-19 ini membuat banyak orang mengalami penurunan pendapatan bahkan banyak juga yang di phk karena covid-19 ini. Namun, sebelum adanya covid usaha-usaha rumahan sudah ada sejak dulu dan sekarang disaat pandemic ini semakin banyak yang membuka usaha baru.

Tak selalu orang yang membuka usaha itu karena mempunyai latar belakang pendidikan atau pengalaman tentang bisnis. Ada juga yang bermodal nekat meminjam modal usaha, ataupun bermodal hobi. Banyak juga yang membuka usaha ini karena berawal dari hobi. Bermula dari hobi inilah dapat membuat seseorang membuka lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri bahkan untuk orang lain.

Ternyata sebuah hobi bisa menjadi ladang untuk mencari uang salah satunya ialah Ibu Sri. Berawal dari hobi memasak, Ibu Sri ini membuka usaha katering sendiri di rumanya. Usaha ini termasuk kedalam UMKM kecil karena usaha ini usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh perorangan. Beberapa usaha yang termasuk UMKM kecil ialah katering, usaha binatu, bengkel mototr, dll.

 Bahkan Ibu Sri ini tidak mempekerjakan karyawan untuk membantu usaha kateringnya tersebut. Ibu Sri hanya dibantu oleh anak dan suaminya jika pesanan sangat banyak. Ia sudah terbiasa menghandel pesanan sendiri. "Saya tidak ada karyawan karena katering saya ini sistemnya hanya menerima pesanan, jadi kalo tidak ada pesanan saya tidak masak. Kalau mempekerjakan karyawan dengan sistem katering hanya menerima pesanan nanti si karyawan ini tidak menentu waktu kerjanya", jelas Ibu Sri.

Usaha katering Ibu Sri ini sudah berdiri lama sejak tahun 2010,11 tahun sudah katering ini berdiri. Pada saat itu, masih belum banyak yang membuka usaha UMKM dibandingkan dengan saat ini yang sudah banyak sekali ditemui di masyarakat. Modal utama yang dikeluarkan Ibu Sri pada saat itu sekitar Rp 500.000. Memang modal usaha ini tidak terlalu besar, kata Ibu Sri "saya mau mencoba dulu usaha katering ini, dengan modal yang tidak terlalu besar karena dulu belum tau mau dipasarkan kemana saja."

sumber gambar: dokpri (contoh jajanan pasar)
sumber gambar: dokpri (contoh jajanan pasar)

Banyak sekali jenis makanan yang ada di usaha katering Ibu Sri ini, mulai dari snack atau makanan ringan seperti jajanan pasar hingga berbagai macam makanan berat. Biasanya Ibu Sri menerima pesanan sesuai dengan keinginan pelanggan. Pesanan paling sedikit kira-kira 100 porsi. Katering milik Ibu Sri ini hanya menerima pesanan, jadi ia tidak menyediakan makanan secara langsung atau tidak bisa melayani secara mendadak.

Ada keuntungan dari usaha katering dengan sistem hanya menerima pesanan, yaitu menurut Ibu Sri usahanya tidak ada perubahan sebelum atau sesudah adanya covid-19 ini. Jika banyak usaha makanan lain yang tutup ataupun bangkrut karena adanya pandemic ini, usaha katering Ibu Sri ini tetap berjalan seperti biasa. Bahkan pesanan saat pandemic ini lumayan meningkat. Omset katering Ibu Sri ini dalam sekali pesanan bisa mencapai Rp 1.000.000 bahkan lebih, tergantung dari banyak sedikitnya pesanan.

Pemasaran usaha Ibu Sri ini awalnya hanya ke teman-teman, tetangga dan lingkungan sekitar, namun sekarang sudah banyak yang tau usaha katering Ibu Sri ini banyak juga pemesan yang dari luar daerahnya. Apalagi sekarang teknologi sudah canggih, jadi dapat dimanfaatkan untuk promosi usaha katering ini dan bisa memesan via online. Dengan di promosikan melalui media sosial maka, akan lebih banyak orang yang tau tentang usaha katering Ibu Sri ini.

Karena tidak mempekerjakan karyawan, mulai dari membeli bahan makanan sampai peralatan kateringnya seperti kardus, plastik, dll untuk katering ini Ibu Sri membeli sendiri ke pasar. Rutinitas Ibu Sri setiap ada pesanan, pagi-pagi sekali sudah pergi ke pasar untuk berbelanja semua bahan makanan yang dibutuhkan. Selalu pergi ke pasar pagi-pagi agar tidak kehabisan bahan makanan.

Jika pesanan makanan untuk pagi hari, maka Ibu Sri sudah mulai memasak dari malam agar pagi pesanan makanan sudah siap diantar. Biasanya Ibu Sri menerima pesanan untuk hajatan pernikahan, khitanan, pengajian dll.

Katering Ibu Sri ini juga diminta oleh salah satu pondok pesantren untuk memasakkan makanan untuk para santri. Jadi Ibu Sri mempunyai pendapatan tetap dari katering makanan untuk pondok pesantren ini. Karena pandemi ini pihak pondok melarang santrinya untuk jajan diluar dan menyediakan katering makan untuk para santri, mulai dari snack hingga makan berat tiga kali sehari. Walaupun tidk ada pesanan katering, Ibu Sri tetap memasak untuk katering makanan para santri.

Tidak melulu orderan atau pesanan selalu ada, terkadang juga selama seminggu tidak ada pesanan sama sekali. "Biasanya bulan sya'ban, ramadhan dan syawal itu paling banyak pesanan, jika di bulan lain pesanan hanya seperti biasa", tutur Ibu Sri. Karena pada bulan-bulan tersebut banyak sekali yang menyelenggarakan pengajian dan di bulan ramadhan untuk takjil dan buka puasa.

Dari usaha katering ini lah Ibu Sri bisa membantu banyak untuk pendapatan keluarganya. Bisa dibilang tulang punggung keluarganya adalah Ibu Sri ini sendiri. Hanya bermula dari hobi yang disalurkan bisa menjadi pekerjaan yang mendatangkan ladang rejeki. Karena usaha katering ini juga Ibu Sri bisa mensekolahkan sekaligus memasukkan keempat anaknya kedalam pesantren. Usaha yang bermula dari hobi ini sukses dengan mempunyai banyak pelnggan dan juga bisa bertahan selama sebelas tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun