Mohon tunggu...
Nur Farihatul Khoiriyah
Nur Farihatul Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - being inspired and addicted to someone

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030006)

Selanjutnya

Tutup

Nature

22 Maret sebagai Hari Air Sedunia

22 Maret 2021   23:21 Diperbarui: 22 Maret 2021   23:24 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut data UN Water dari PBB, menyatakan bahwa saat ini 1 dari 3 orang yang hidup di dunia tidak bisa memenuhi pasokan air minum dengan baik. Diperkirakan pada tahun 2050 akan ada 5,7 miliar orang yang tinggal di daerah yang kekurangan air. Sedikitnya mereka akan kekurangan air selama satu bulan dalam setahun.

Apalagi cuaca ekstrim yang telah menyebabkan lebih dari 90% bencana bersar pada satu decade terakhir ini. Diperkirakan pada tahun 2040 permintaan energi global diproyeksikan meningkat lebih dari 25 persen dan permintaan air diperkirakan akan meningkat lebih dari 50 persen. Jika kita dapat membatasi pemanasan global yang terjadi hingga 1,5 derajat celcius diatas tingkat pra-industri, maka dapat mengurangi tekanan kebutuhan air akibat iklim hingga 50 persen.

Lalu upaya apa yang bisa kita lakuakan dalam rangaka hari air sedunia ini. Kita bisa memulai dengan hal yang sederhana untuk tetap menjaga dan juga melestarikan air bersih yang semakin sedikit ketersediaannya ini.

Kebiasaan sederhana tersebut berkaitan dengan pengaturan pemakaian air yang berdampak positif untuk lingkungan sekitar. Aktivitas kecil seperti kebiasaan memasak di dapur, mandi, mencuci piring, hingga mencuci pakaian.

Pengehematan air bisa dilakuakn dengan berbagai cara. Salah satunya saat memasak, sebaiknya gunakanlah panci atau wadah untuk menampung air yang bisa digunakan untuk mencuci buah-buahan dan sayuran. Air sisa bekas mencuci buah dan sayur tersebut sebaiknya jangan langsung dibuang, bisa digunakan untuk menyiram tanaman.   Biasanya mencuci piring akan membutuhkan banyak air untuk menghilangkan sisa noda makanan yang tertinggal. Maka akan lebih baik air untuk mencuci piring itu ditampung dalam wadah terlebih dahulu.

Beberapa orang akan menghabiskan waktu yang lama untuk mandi. Semakin lama menghabiskan waktu dalam kamar mandi pasti juga akan menghabiskan air yang banyak. Maka dalam upaya penghematan air, gunakanlah air secukupnya saat mandi. Jangan terlalu mebuang air. Jangan biarkan kran air tetap menyala saat air sudah penuh. Matikan shower dan jangan biarkan menyala terus-menerus.

Mulailah berhenti membuang sampah yang bukan pada tepatnya. Pembuangan sampah dan limbah di sembarang tempat terutama di sungai itu akan mencemari air dan juga lingkungan. Bagaimana air akan bersih, jika kita terus membuang sampah di sungai.

Sebaiknya air bekas yang masih bisa untuk menyiram tanaman jangan dibuang begitu saja. Siramlah tanaman yang ada. Tanaman juga membutuhkan air untuk bertahan hidup. Menampung air saat hujan tiba juga bisa dilakukan. Nantinya air hujan tersebut digunakan  untuk menyiram tanaman. Jadi air untuk menyiram tanaman bukan air bersih yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Itu beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan dari sekarang untuk menghemat air, dan juga untuk menjaga air agar tetap bersih.

Karena air adalah komponen yang sangat penting dan utama di kehidupan muka bumi ini. Maka, marilah kita tingkatkan penghargaan terhadap air dengan tidak berlaku semena-mena terhadap air dimanapun adanya. Berhematlah air selagi bisa, jangan sampai nantinya ketersediaan air akan sangat sedikit akibat ulah manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun