Mohon tunggu...
Riri Sri Wulandari Syaharani
Riri Sri Wulandari Syaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa Aktif Semester 4 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka, saat ini saya aktif dalam Organisasi Kemahasiswaan dan Organisasi Kemasyarakatan Karang Taruna, di Karang Taruna sendiri saya menjabat sebagai Wakil Ketua II.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penting Marketing Mix dalam Bisnis Kuliner

6 Juli 2024   12:30 Diperbarui: 6 Juli 2024   12:32 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini bisnis kuliner menjadi bisnis yang paling digemari di Indonesia karena merupakan bisnis yang paling mudah terutama bagi para pemula. Selain itu, bisnis ini dapat berkembang seiring berjalannya waktu. Pada dasarnya makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi untuk menunjang kehidupan dan merupakan kebutuhan terpenting, yang berarti bisnis kuliner akan terus berkembang. Perkembangan tersebut tercermin dari jumlah rumah makan, rumah makan, kafe, dan pedagang kaki lima yang terus bertambah setiap tahunnya.

Oleh karena itu, para pemilik usaha kuliner memerlukan strategi bisnis untuk menunjang usahanya agar tidak mudah bersaing dan dapat berkembang seiring berjalannya waktu dengan menggunakan bauran pemasaran. Bauran pemasaran dapat diartikan sebagai strategi pemasaran yang memadukan beberapa unsur secara terpadu untuk mencapai tujuan pemasaran tertentu. Menurut para ahli, beberapa pengertian Marketing mix adalah: 

Menurut Kotler dan Armstrong (2016:51), Marketing mix atau bauran pemasaran adalah pemasaran taktis yang dapat dikendalikan oleh perusahaan dengan menggabungkan produk, harga, distribusi dan promosi. untuk mendapatkan respon yang diinginkan di pasar sasaran.

Menurut Alma (2015:205), Marketing mix adalah strategi yang menggabungkan kegiatan pemasaran dan menciptakan kombinasi maksimal yang memberikan hasil paling memuaskan.

Sumarmi dan Soeprihanto (2018:274) menjelaskan bahwa Marketing mix adalah gabungan dari variabel-variabel atau fungsi-fungsi yang menjadi inti dari sistem pemasaran, yaitu produk, harga, promosi dan distribusi.Jadi dapat disimpulkan bahwa Bauran Pemasaran adalah perpaduan strategi pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi untuk mencapai tujuan pemasaran terbesar perusahaan.

Istilah bauran pemasaran muncul pertama kali pada tahun 1950 dalam ceramah pakar pemasaran Neil Borden. Pakar pemasaran E. Jerome McCarthy kemudian menerjemahkan pesan Borden ke dalam 4P Marketing mix yaitu produk, harga, tempat dan promosi. Keempat unsur ini saling bersinggungan dan tidak dapat dipisahkan. Seiring berkembangnya era ini, Marketing mix berkembang dari 4P menjadi 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion, Process, People dan Physical Evidence. Namun Marketing mix yang sering digunakan pada produk komoditas adalah 4P, sedangkan pada produk jasa adalah 7P. 

Jadi marketing mix yang digunakan dalam bisnis kuliner adalah 4P :

1. Produk (product)

Produk adalah barang atau makanan yang ingin kita jual. Dalam bisnis kuliner, kita harus mendefinisikan produk yang berbeda dari yang lain, agar tidak menimbulkan persaingan yang ketat dengan perusahaan lain. Karena tidak bisa dipungkiri persaingan bisnis kuliner sangatlah ketat. Selain itu, kita harus menciptakan produk yang kreatif dan inovatif.

2. Harga (Price)

Harga sangat mempengaruhi volume penjualan dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Atau menurunkan harga menjadi rendah atau tinggi, mengubah kualitas produk yang dijual. Jika produk sudah ada di tangan, kita bisa menghitung harga mana yang menguntungkan konsumen. Misalnya kita menjual produk es teh seharga Rp. 5.000 per bungkus dengan porsi cukup besar dan kualitas bahan bagus, sedangkan pesaing kami menjual produk dengan harga Rp. 5000 ukuran sama namun dengan kualitas bahan standar. Hal ini dapat mempengaruhi penjualan karena yang terpenting bagi konsumen adalah kualitas produk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun