Mohon tunggu...
Widya
Widya Mohon Tunggu... -

Penyuka senja yang mencintai bulan purnama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Daun, Langit dan Aku

18 April 2016   19:26 Diperbarui: 18 April 2016   19:35 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah daun menimpa rambutku, yang sayangnya tak pirang.

Daun itu pun bukan berwarna keemasan.

Ataupun kemerahan, seperti daun musim gugur.

Dia hanya berwarna coklat tua dan kering.

Khas musim kemarau.

Tidak cukup indah.

 

Daun itu jatuh dari langit yang bukan senja.

Warnanya biru cerah.

Masih mirip dengan sapuan cat air  di atas kanvas.

Namun, matahari tidak tampak indah, hanya bersinar terik membuat keringat.

 

Aku hanya berdiri memandangi semuanya.

Meskipun, aku tidak bisa melihat diriku sendiri.

Aku ingin mengerutu.

Manyalahi diri tentang aku yang juga tidak lekas menjadi bagian dari keindahan.

Terlalu malas berubah. Terlalu malas bergerak

 

Adakah kau juga seperti itu?

[caption caption="http://pernikdunia.com/alam/gambar-musim-gugur-yang-ajaib/attachment/gambar-musim-gugur-yang-menakjubkan/"][/caption]Mari berjuang untuk segera melangkah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun