Mohon tunggu...
ririsisnandytias
ririsisnandytias Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

halo

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengumuman Gencatan Senjata di Palestina: Harapan Damai di Tengah Konflik

17 Januari 2025   10:27 Diperbarui: 17 Januari 2025   10:27 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 15 Januari 2025 menjadi hari yang penuh harapan bagi Palestina dan Israel, ketika pengumuman resmi mengenai gencatan senjata diumumkan. Konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade antara kedua pihak akhirnya menemukan titik terang, meskipun atmosfer tetap diliputi kekhawatiran dan ketegangan.

Detail Gencatan Senjata

Kesepakatan ini diumumkan pada 15 Januari 2025, dengan pelaksanaan fase pertama gencatan senjata dijadwalkan mulai Minggu, 19 Januari 2025. Berdasarkan laporan dari berbagai sumber, gencatan senjata ini meliputi beberapa tahapan, antara lain:

  • Fase pertama: Pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia yang ditawan oleh Hamas, serta penghentian serangan oleh Israel. Bantuan kemanusiaan akan semakin diperluas masuk ke wilayah Gaza.

  • Fase kedua: Pembebasan sandera pria oleh Hamas dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel, untuk menciptakan stabilitas jangka panjang.
  •  
  • Fase ketiga: Pemulangan jenazah korban dan implementasi rencana rekonstruksi Gaza, yang diharapkan menjadi langkah konkret menuju perdamaian.

Suka Cita dan Kekhawatiran Warga

Pengumuman gencatan senjata ini disambut dengan campuran emosi oleh warga Gaza. Sebagian masyarakat merasa lega karena adanya tanda-tanda penghentian serangan militer Israel. Namun, yang lainnya merasakan kecemasan mendalam bahwa Israel dapat meningkatkan serangan dalam waktu singkat sebelum kesepakatan benar-benar berlaku.

Tantangan dalam Pelaksanaan

Meskipun langkah ini tampak menjanjikan, tantangan besar masih menghadang kedua pihak. Hamas menegaskan komitmennya terhadap perdamaian, tetapi Kabinet Israel masih berdebat soal implementasi kesepakatan. Bahkan beberapa pihak dalam pemerintahan Israel menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk kembali ke jalur perang.

Di sisi lain, dukungan internasional menjadi sangat penting dalam memastikan kelangsungan gencatan senjata ini. Pemerintahan Joe Biden, melalui Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Jon Finer, menyampaikan harapan penuh bahwa kesepakatan ini dapat berjalan sesuai rencana.

Dampak Konflik yang Masih Terasa

Meski pengumuman gencatan senjata telah dibuat, laporan menunjukkan bahwa serangan udara Israel tetap terjadi hingga menewaskan 77 warga Palestina, termasuk 21 anak-anak dan 25 wanita (Sumber: CNN Indonesia, 16 Januari 2025). Hal ini menambah trauma mendalam bagi warga Gaza yang sudah lama hidup di bawah ancaman kekerasan.

Harapan Masa Depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun