Mohon tunggu...
Riri Satria
Riri Satria Mohon Tunggu... profesional -

Meminati topik manajemen strategis, ekonomi digital dan kreatif, serta teknologi informasi | penyuka puisi dan sastra pada umumnya | Admin pada komunitas Dapur Sastra Jakarta | Founder and CEO pada Value Alignment Group, sebuah lembaga konsultan dan riset bidang manajemen dan organisasi | Dosen Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia dan Magister Manajemen PPM | sedang menempuh pendidikan Doctor of Business Administration (DBA) pada Paris School of Business di Paris, Perancis | lahir di Padang - Sumatera Barat tanggal 14 Mei 1970

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi| Duka Anak Rohingya

3 September 2017   06:19 Diperbarui: 3 September 2017   07:00 11423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak Rohingnya (sumber: Panjimas)

Mereka tak tahu sejarah masa lalu
Mereka tak tahu Bengali dan Arakan
Mereka tak tahu asal-usul nama Rohingya
Mereka tak tahu konflik tanah Rakhine

Mereka tak kenal bahagianya masa kanak-kanak
Mereka tak kenal indahnya mimpi bertemu sang peri

Yang mereka tahu adalah tembakan senjata
Yang mereka tahu adalah mengungsi demi hidup
Yang mereka tahu hidup adalah derita bak neraka

Bagi mereka, masa depan bahagia itu hanya ilusi belaka

Mana nurani kalian wahai para penguasa dan pemegang senjata?
Inginkah melebihi Tuhan mencabut hak mereka hidup di dunia?
Hanya karena selembar surat berstatus warganegara
lalu mereka jadi terusir tanpa jelas nasibnya!

Munajatkan doa untuk mereka anak-anak Rohingya
Semoga tersentuh nurani para penguasa dan pemegang senjata
terketuk hatinya, terbuka matanya, tersentuh kalbunya
Bahwa anak-anak itu juga masa depan dunia

Mereka juga ingin menari
Mereka juga ingin melukis pelangi
seperti anak-anak kita, penuh bahagia menapaki hari

(cibubur, dinihari 03/07/2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun