Mohon tunggu...
Riri Satria
Riri Satria Mohon Tunggu... profesional -

Meminati topik manajemen strategis, ekonomi digital dan kreatif, serta teknologi informasi | penyuka puisi dan sastra pada umumnya | Admin pada komunitas Dapur Sastra Jakarta | Founder and CEO pada Value Alignment Group, sebuah lembaga konsultan dan riset bidang manajemen dan organisasi | Dosen Program Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia dan Magister Manajemen PPM | sedang menempuh pendidikan Doctor of Business Administration (DBA) pada Paris School of Business di Paris, Perancis | lahir di Padang - Sumatera Barat tanggal 14 Mei 1970

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Surat dari Jerusalem

23 Juli 2017   21:08 Diperbarui: 24 Juli 2017   09:51 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

:: untukmu yang kutemui di lorong kota tua Jerusalem

hai! apa kabarmu orang asing?
aku adalah sosok yang kau temui
saat berpapasan di pelataran Masjidil Aqsa
di samping gerbang di ujung lorong pasar
di balik tembok kota tua Jerusalem 

sekarang di sini sedang musim dingin
kami punya makanan yang cukup
kami punya pemanas yang cukup
tapi rasa dingin itu membekukan jiwa

kami terpejara!
inilah penjara raksasa di dunia
penjara itu adalah negara kami

kami hidup dalam kerangkeng
tapi jiwa kami tetap merdeka!

di bawah todongan senjata
kami tetap sujud di Masjidil Aqsa
kami tetap mendidik anak-anak kami
kami tetap semangati hidup ini

sudahkah kau kabarkan pada dunia, wahai orang asing?
tentang jihadku di sini mencerdaskan anak bangsa?
mereka adalah masa depan bangsa kami

inilah sepucuk surat kukirim dari Jerusalem
berbentuk puisi tentang jeritan hati
menemuimu di negara yang penuh damai

salam dari kota tua Jerusalem
semoga aku bisa menyuratimu lagi
dalam kerinduan akan damai dan merdeka

(cibubur -- 07/01/2015)

Guru dan muridnya di Palestina, saya potret bulan April 2014 saat melawat ke sana. (sumber : karya dan koleksi pribadi)
Guru dan muridnya di Palestina, saya potret bulan April 2014 saat melawat ke sana. (sumber : karya dan koleksi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun