Tulisan ini dibuat oleh seorang gadis penyuka matematika dari kecil hingga sekarang. Ia menyebutnya "Sepucuk Surat Untuk Matematika." Adapun isi suratnya sebagai berikut:
"Selama empat tahun silam, keraguanku tercipta untuk mendekatimu lagi dikarenakan aku sibuk dengan dunia lain. Namun Tuhan Maha Mengetahui bahwa kita ditakdirkan untuk kembali bersama. Aku Untuk Matematika, Matematika Untuk Aku.
Aku takut, ketika aku mendekatimu aku tak bisa memahamimu seperti semula. Karena kuyakin kamu juga sudah memiliki dunia baru. Namun aku bertekad untuk menelusuri kehidupanmu lagi, berusaha menciptakan keindahan dan inovasi-inovasi baru melalui bahasamu. Semoga kamu tidak bosan denganku, semoga kita selalu bersama. Aku akan memahamimu secara perlahan-lahan, mencoba menyeimbangi jejak kakimu yang telah melampau jauh. Ketika aku terpuruk, aku akan berjuang untuk bangkit memecahkan persoalan yang terjadi. Sungguh tadi sore merupakan hari ternyaman bagiku karena aku bisa bersamamu walau hanya satu jam. Esok hari, aku akan kembali bersamamu. Biarkanlah si brilliant ini istirahat sejenak untuk mengisi energinya kembali. Hingga esok ia bersemangat untuk berbagi pengetahuan dan pemikirannya lagi denganmu.
Kamu tak pernah berubah, selalu membuatku penasaran setiap hari. Kamu selalu terlintas dipikiranku daripada mata kuliah lain. Pusing  bukan berarti tak bisa. Pusing bukan berarti menyerah.Namun aku selalu ingin menyelesaikan berbagai persoalanmu. Aku ingin kita hidup bahagia selamanya tanpa masalah. Denganmu itu selalu pasti, dengan yang lain selalu ragu karena belum tentu pasti dan tepat.  Empat tahun silam sudah berusaha untuk melupakanmu dan memilih yang lain. Namun hati tak mampu mengatakan tidak. Gejolak pemikiran dan hati selalu tertuju padamu. Jika tak bersamamu aku kehilangan kendali. Ketika bersamamu, aku selalu fokus dan teliti serta tegar akan semua cobaan yang menimpa. Kamu selalu menjadi terbaik dihidupku.
Jika aku tak paham mengenai kamu, aku akan bertanya tentangmu kepada yang lebih paham. Aku tak ingin disebut takabur ketika dapat memahamimu. Rasa ketertarikan dan penasaranlah yang membuatku menarik ke dunia ini. Suatu saat nanti aku ingin bersamamu dan gelarmu, mengadakan berbagai riset agar orang lebih banyak mengenalmu lagi.
Namun tatkala gelar itu dibutuhkan agar aku bisa membawamu melihat keindahan dunia, orang-orang akan banyak mengenalmu. Tujuanku ingin mengenalkanmu kepada setiap manusia. Aku tak ingin kau menjadi orang asing. Semua manusia harus bisa memahamimu dan menyukaimu. Kamu sangat berfungsi bagi semesta, namun manusia tak mengenal makna fungsi itu. Kamu misterius, hanya orang-orang tertentu yang dapat memahamimu. Kau tercipta untuk aku pahami.
Aku semakin geram bersamamu, aku semakin bahagia bersamamu. Inginku memecahkan berbagai persoalanmu dari imajinasi menjadi realita.
Terimakasih sudah membuatku jatuh cinta lagi. Terimakasih masih bersamaku. Maafkan aku, selama empat tahun meninggalkanmu. Sungguh aku telah menemukan duniaku kembali."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H