Melonjaknya kasus Covid-19 beberapa pekan terakhir di Sumut mengharuskan masyarakat untuk harus ketat dalam menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Salah satu protocol kesehatan anjuran pemerintah dalam pencegahan penularan Covid-19 adalah untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara rajin mencuci tangan.
Saat ini banyak ditawarkan pembersih tangan berupa hand sanitizer karena penggunaannya lebih praktis. Seiring dengan bertambahnya kesibukan masyarakat memicu munculnya inovasi produk pembersih tangan instan yang dapat dipakai dimanapun tanpa air yang dikenal dengan pembersih tangan antiseptik atau handsanitizer. Hand sanitizer merupakan zat antiseptik dengan persentase alkohol sebesar 60 - 95%.
Berangkat dari munculnya produk antiseptic yang beredar di masyarakat dengan adanya kandungan alcohol, maka tim pengabdian masyarakat dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UMSU yang diketuai oleh Riris Nadia Syafrilia Gurning, S.P., M.Sc dan sebagai anggota Sakral Hasby Puarada, S.P., M.Sc dan Nurhajijah, S.P., M.Agr menggagas kepada ibu-ibu PKK Desa Sena Kecamatan Batang Kuis dalam pembuatan hand sanitizer yang terbuat dari bahan alami. Judul kegiatan PKM ini adalah Pemanfaatan Bahan Alami Daun Sirih dan Lidah Buaya Menjadi Hand Sanitizer Sebagai Antiseptik Alami Guna Pencegahan Covid-19.
Menurut Riris sebagai ketua tim kelompok PKM penggunaan alkohol pada kulit dirasa kurang aman karena alkohol adalah pelarut organik yang dapat melarutkan sebum pada kulit, dimana sebum tersebut bertugas melindungi kulit dari mikroorganisme. Bahan alami yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer dalam kegiatan PKM adalah berasal dari daun sirih dan lidah buaya.
Sakral mengatakan daun sirih sebagai bahan antiseptik alami dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan lidah buaya memiliki kemampuan untuk membersihkan dan bersifat antiseptik, sehingga dipercaya penggunaan daun sirih dan lidah buaya menjadi hand sanitizer memiliki fungsi yang sama dengan hand sanitizer yang mengandung alkohol sebagai antiseptik.
Dalam melakukan kegiatan PKM, tim memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dalam pembuatan hand sanitizer mulai dari persiapan bahan, pencampuran air rebusan daun sirih dengan lidah buaya yang sudah dihaluskan hingga pengemasan ke dalam botol. “Semua ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias dalam kegiatan ini karena bahan pembuatannya mudah didapat dan proses pembuatannya juga sangat mudah untuk dilakukan” ujar ketua PKK Desa Sena Kecamatan Batang Kuis Ibu Rendi Ayu, S.Ikom.
Tim PKM berharap ilmu yang diberikan kepada ibu-ibu PKK dapat di aplikasikan di kehidupan sehari-hari dan disalurkan kepada masyarakat khususnya warga Desa Sena sebagai upaya dalam menjalankan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H