APA ITU BULLYING?
Bulliying merupakan suatau bentuk kekerasan atau penindasan yang dilakukan oleh satu orang atau secara kelompok baik secara sengaja atau tidak.mungkin orang tersebut melakukan bulliying karna memiliki tujuan untuk menyakiti orang lain dan melakukannya secara terus menerus..
Kata bulliying berasal dari bahasa inggrismsedangkan jika kita terjemahkan ke bahasa indonesia disebut kekerasan atau penindasan.Kasus bulliying ini banyak terjadi di Indonesia.Salah satu contohnya yaitu kasus penindasan di sekolah.
Perilaku ini dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja, namun paling sering terjadi pada anak-anak.Berdasarkan data KPAI tahun 2018, pelecehan dan kekerasan fisik masih menjadi kejadian dominan di sektor pendidikan.
(Dwi Latifatul Fajri 2022)
 PENYEBAB BULLYING
1.PERNAH MENJADI KORBAN BULLYING
Misalnya, seorang anak merasa ditindas oleh saudara-saudaranya di rumah, kemudian ia membalas dendam dengan menindas teman-temannya di sekolah yang ia anggap lebih lemah darinya.
2.RASA IRI HATI
Perasaan IRI ini mungkin muncul karena korban sama istimewanya dengan pelaku kekerasan. Pelaku mengancam korban agar korbannya tidak terlihat lebih jelas daripada dirinya.
3.MENCARI PERHATIAN
Terkadang pelaku intimidasi tidak menyadari bahwa yang dilakukannya adalah penindasan, karena sebenarnya yang dilakukannya adalah untuk menarik perhatian.
 JENIS-JENIS BULLYING
1.BULLYING FISIK
  Contohnya: memukul,menendang,mendorong.
2.BULLYING VERBAL
 Contohnya: menghina,mengejek,memanggil nama
3.BULLYING SOSIAL
  Contohnya: Menyebarkan gosip atau rumor yang tidak benar, Melempar lelucon jahat yang melakukan, dan Mengajak orang lain untuk mengucilkan seseorang.
4.CYBERBULLYINGÂ
  Contohnya: Mengucilkan seseorang secara online,Menyebarkan gossip dan rumor buruk di dunia maya.
(Mutia Isni Rahayu 2020)
DAMPAK BULLYING
Turunnya harga diri, Dapat melukai diri sendiri, Tidak fokus saat belajar di kelas, Sering bolos, Berhenti sekolah dll.
CARA MENGATASI BULLYING
  1. Sekolah dapat memberikan sanksi yang tegas terhadap anak-anak yang melakukan bulliying agar remaja merasa jera dan tidak melakukan bulliying lagi terhadap temannya.
  2.Tanamkan pola pikir anti-bullying dengan tidak mengajari mereka berteriak, memukul, mendorong, dan menggoda orang lain. Memperjelas bahwa melontarkan lelucon  lelucon yang dapat menyakiti hati orang lain merupakan salah satu bentuk perundungan.
  3. Guru juga dapat melakukan pendekatan konseling terhadap anak-anak yang mengalami bulliying agar anak remaja tersebut tidak memiliki trauma yang berkepajangan,tidak percaya diri,dan juga takut untuk berinteraksi terhadap orang lain.
(Aditya Mardiastuti 2022)
Â
DAFTAR PUSTAKA
rahayu, M. I. (20 January 2020). Bullying: Penyebab, Dampak, Jenis, Cara Mengatasi, dll.
Fajri, D. L. (3 Januari 2022). Memahami Bullying.
Mardiastuti, A. (minggu,11 September 2022). Dampak dan cara mengatasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H