Mohon tunggu...
Riri Novita
Riri Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Economic Development - Lambung Mangkurat University

Hi, saya suka membaca buku! The more that you read the more things you will know.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dinamika Kontra Tentang Perubahan Fungsi Lahan Food Estate untuk Meningkatkan Produksi Ketahanan Pangan Nasional

23 Juni 2024   13:00 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:10 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi salah satu penopang kehidupan masyarakat Indonesia karena untuk memenuhi konsumsi pangan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia masih perlu dikembangkan dengan seiring pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan teknologi guna meningkatkan produksi kualitas hasil tani dan ketersediaan pangan.

Ketersediaan pangan tergantung pada cukup nya lahan untuk menanam tanaman pangan, penduduk yang menyediakan tenaga, SDM yang terampil untuk membantu meningkatkan produksi ataupun distribusi pangan yang merata, dan uang untuk menyediakan modal pertanian yang diperlukan.

Salah satu program strategis nasional yang dirancang pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan ini adalah pembangunan program Food Estate. 

Program ini merupakan program jangka panjang yang dirancang pemerintah dalam rangka menjaga ketahanan pangan dalam negeri khususnya pasca pandemi Covid-19.

Food Estate sendiri merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan untuk mencakup pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam suatu kawasan lahan yang sangat luas. Sistem food estate ini memanfaatkan sumberdaya secara optimal didukung oleh SDM yang berkualitas, penggunaan teknologi yang tepat, berwawasan lingkungan dan kelembagaan yang kuat. 

Food Estate ini akan ditujukan pada sistem agribisnis yang ada di pedesaan dan berbasis pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengembangan program ini. Diharapkan dapat berpartisipasi dalam perencanaan dan implementasi untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat langsung. 

Food Estate selain bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor pangan, tetapi juga dirancang bertujuan guna meningkatkan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan para petani dan menjaga kawasan lahan lingkungan.

Rencana pemerintah dalam menciptakan food estate seperti yang tertera dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 tentang penyediaan kawasan hutan untuk pembangunan Food Estate memerlukan penyediaan lahan untuk diolah menjadi lahan pertanian. 

Namun ternyata dalam kenyataan lapangan nya bahwa realisasi program Food Estate ini yang dianggap menjadi solusi untuk krisis pangan justru pelaksanaan nya tidak benar-benar dilakukan dengan maksimal. 

Terdapat dinamika kontra masyarakat terhadap pelaksanaan food estate yang memberikan perspefktif bahwa program ini belum berjalan dengan baik. 

Dalam pelaksanaanya besarnya anggaran yang dibutuhkan maka menjadi kesempatan investasi dengan pihak swasta agar anggaran tidak membebani APBN, namun hal ini menyebabkan kemungkinan investor asing mendominasi dan masyarakat merasa tidak berhak atas lahan ini salah satu contoh problem yang di hadapi saat pelaksanaannya. 

Sisi kontra dari para petani yang mereka rasakan adalah kerugian lingkungan yang ditimbulkan karena lahan yang digarap tidak hanya lahan baru tetapi yang telah rusak dan telah direhabilitasi sehingga pada pembukaan lahan baru telah mengubah lahan tropika basah dan menjadi berubahnya pola tata air dan kualitas air, berkurang nya daya serap air karena penebangan pohon yang menyebabkan banjir pada saat hujan dan mudah terbakar saat musim panas. 

Dalam realisasi nya lahan food estate di Papua yang hampir seluas 2,7 hektar justru memberikan ancaman lingkungan hidup dan masyarakat. Pelaksanaan dan kebijakan nya yang tidak melibatkan masyarakat adat di kawasan itu. Dan mengesampingkan makanan pokok mayoritas mereka kawasan yang seharusnya yang dapat memberikan ketahanan pangan bagi masyarakat nya malah mengesampingkan hak masyarakat asli Papua. 

Problem yang dirasakan petani tidak heran jika masih belum terjalan dengan baik program ini meskipun tujuan nya meningkatkan ketahanan pangan tetapi masih harus mengkaji aspek lain yang kurang di perhatikan. Bagaimana pengelolaan yang berkelanjutan antara biologi, ekologi, sosial dan ekonomi. 

Program food estate ini salah satu konsep yang sangat bermanfaat untuk masyarakat namun tentunya masih harus mempunyai perencanaan yang matang. Solusi dari adanya kontra dari program food estate ini adalah pentingnya penerapan prinsip keberlanjutan dan menciptakan sinergi yang efektif. Pemberdayaan masyarakat juga akan memberikan dorongan untuk maju bersama melalui teknologi yang menerapkan sistem tani efisien dan profitabel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun