Hawa dingin merasuk ke dalam sum-sum tulang
Kegelapan mengaburkan indahnya pandangan
Malam terbingkai bintang yang bertaburan
Serta bulan yang nampak sendu sendirian
Tak ada yang bisa ku peluk selain guling
Berselimutkan tebal, setebal kenangan
Pipi basah walau diluar tak ada hujan
Menahan rindu yang teramat menyesakkan
Seketika aku terkuburkan bayangan
Tentang kebersamaan yang tertanam setiap malam
Candaan yang tak pernah terlewatkan
Kali ini melebur tanpa menyisakan
Rasa hati tak pernah sesepi ini
Lebih beku dari pada es krim yang ku beli
Aku kehilangan jiwaku
Karena dia berterbangan mencarimu
Namun tak dapat ku temu
Karena kau tak sudi menemuiku
Dalam sapamu bagai hari hari lalu
Tulisan Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H