Mohon tunggu...
Nurmarinda Dewi Hartono
Nurmarinda Dewi Hartono Mohon Tunggu... Freelancer - Ririn Marinda

Pendiam di dunia nyata, Menghanyutkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Virus Corona Mengubah Tradisi Salam Dunia, dari Wuhan Shake hingga Kembali ke Tradisional

11 Maret 2020   19:22 Diperbarui: 11 Maret 2020   19:29 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Wuhan Shake. Sumber: idntimes.com


Elbow Bump

Jika Wuhan Shake terkenal di China, maka salam alternatif sekaligus unik yang satu ini dipopulerkan di Amerika Serikat. Elbow Bump yaitu bersalaman dengan menyentuhkan sesama siku atau lengan. Salam ini bukan mengurangi kesopanan, justru membuat lebih akrab dan menghilangkan ketegangan suasana.

Elbow Bump disahkan oleh beberapa politisi dan pejabat kesehatan, termasuk Gubernur Nebraska Pete Ricketts dan Dr. Sylvie Briand, direktur pandemik Organisasi Kesehatan Dunia. Salaman ini juga dilakukan oleh Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence saat bertemu dengan beberapa pejabat negara. 

Hips Bump

Salam kreatif selanjutnya datang dari negeri Iran. Mengingat Iran merupakan salah satu negara dengan korban terbanyak, namun masyarakat justru membuat lelucon untuk menghindari Corona Virus. Hips Bump dilakukan dengan saling berbalik badan dan menyenggol pantat temannya. Salam ini lebih terkesan guyonan dan untuk menghibur masyarakat di tengah keresahan wabah Corona. 

Back to Traditional Way

Salam secara tradisonal sudah tidak asing lagi bagi kita namun budaya ini sudah tergantikan oleh berjabat tangan secara umum. Salam tradisional dalam bangsa India dikenal dengan istilah Namaste. Salam ini selain sangat mudah dilakukan tanpa melibatkan kontak fisik, juga lebih terlihat sopan. 

Dalam Islam pun bersalaman dapat dilakukan tanpa menyentuh tangan dengan hanya mengucapkan Assalamualaikum. Masyarakat Tionghoa juga mempunyai salam tradisonal mengepalkan tangan tanda penghormatan yang disebut Pai.

Di Jepang pun tradisi Ojigi atau salam membungkuk juga merupakan budaya salam yang masih dilestarikan hingga saat ini. Dan masih banyak lagi budaya salam yang tidak perlu menyentuh fisik namun tetap terkesan sopan dan akrab. 

Salam tradisional ini juga bisa menggantikan jabat tangan untuk mencegah penyebaran virus corona. Di Israel, warga dihimbau untuk sementara mengganti tradisi jabat tangan dengan Namaste atau Shalom Ibrani. Hal tersebut direkomendasikan langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Tak hanya di luar negeri, rupanya Indonesia pun turut mengkampanyekan Namaste Over Handshake. Salah satunya Sekolah Tunas Global Depok yang mengantisipasi penyebaran virus corona  dengan mengganti cara bersalaman dengan Namaste atau salam yang biasa digunakan pemeluk agama Hindu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun