Globalisasi dan modernisasi dunia menunjukkan kemajuan di berbagai bidang. Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah kemiskinan, yang terjadi di negara-negara kulit berwarna seperti Asia dan Afrika. Eksploitasi banyak terjadi di negara berkembang, yaitu Indonesia mengeksploitasi manusia tanpa terkecuali. Paradigma pertumbuhan hanya menguntungkan sebagian kecil masyarakat karena paradigma tersebut gagal meningkatkan kesejahteraan secara menyeluruh dalam penerapannya.
Pemerintah berubah, tetapi kemiskinan tetap selamanya. Pemerintah dan pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) telah menerapkan banyak model, strategi dan konsep, namun tidak satupun yang berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan. Pemerintah sering mengklaim bahwa kebijakan dan rencana berhasil. Meskipun banyak penemuan di bidang ini, banyak di antaranya di tingkat akar rumput dan tidak tepat sasaran.
Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan komprehensif, penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan oleh semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat, dan kelompok terkait. Kemiskinan bukanlah kutukan. Jika suatu negara ingin lepas dari belenggu kemiskinan, hanya komponen negara yang bisa membebaskan diri. Sebagaimana firman Allah SWT:
 "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, sehingga kaum tersebut merubah nasibnya sendiri".
Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan komprehensif, penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan oleh semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat, dan kelompok terkait. Oleh karena itu, penyelesaian masalah kemiskinan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
Harmawati, Yuni dan Lubis, Bela Putri Maharani. 2018. Warga negara dan masalah kontemporer dalam paradigma pembangunan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H