Mohon tunggu...
ririnindahsari
ririnindahsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dari Sastra Buku ke Layar! Bagaimana Pendidikan Dasar Beradaptasi?

2 Desember 2024   10:29 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:17 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Literasi merupakan kemampuan dasar yang sangat penting bagi anak-anak di tingkat sekolah dasar. Di masa awal pendidikan, literasi tidak hanya melibatkan kemampuan mengeja dan membaca, tetapi juga memahami informasi, pesan, dan cerita yang diterima. Namun, di era digital ini, tantangan literasi semakin kompleks. Banyak anak lebih tertarik pada game, video, atau aktivitas di media sosial dibandingkan membaca buku.

Padahal, literasi merupakan keterampilan esensial untuk membangun masa depan yang sukses. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana pembelajaran literasi. Sastra anak berbasis digital menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar. Karya sastra anak dapat merangsang imajinasi anak-anak dan mengembangkan kreativitas mereka.

Melalui format digital yang menarik, anak-anak dapat menikmati pengalaman membaca yang lebih menyenangkan. Dengan memahami tantangan dan peluang yang ada, sastra anak digital dapat menjadi media pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan mendukung pengembangan literasi anak. Mari kita eksplorasi lebih dalam bagaimana sastra anak digital membuka peluang baru sekaligus menghadirkan tantangan dalam dunia pendidikan.

Mengapa sastra anak digital dibutuhkan di pendidikan dasar?

  • Penurunan Minat Baca Buku Cetak

Di era digital ini, banyak anak yang lebih memilih bermain game atau menonton video daripada membaca buku cetak. Hal ini tentu berdampak pada minat baca mereka terutama di kalangan siswa sekolah dasar. Banyak siswa yang enggan membaca buku cerita karena merasa buku kurang menarik. Ketika buku terasa kurang menarik, siswa pun kehilangan kesempatan untuk mengembangkan imajinasi dan keterampilan literasi mereka.

  • Kesenjangan Keterampilan Membaca di Kalangan Siswa

Tidak semua siswa memiliki kemampuan membaca yang setara, terutama di kelas rendah sekolah dasar. Adanya sastra anak digital seperti audiobook atau e-book dengan fitur audio, dapat membantu siswa yang kesulitan membaca untuk tetap memahami dan menikmati cerita dengan cara yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

  • Tantangan Literasi di Era Digital

Di tengah tingginya penggunaan teknologi, literasi siswa sering kali hanya terbatas pada konsumsi hiburan semata. Sastra anak digital hadir sebagai alternatif edukatif, memungkinkan siswa memanfaatkan perangkat teknologi untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Hal ini sangat relevan dalam pendidikan dasar, karena literasi menjadi fondasi utama bagi perkembangan siswa di jenjang pendidikan berikutnya.

  • Kurangnya Akses ke Bahan Bacaan Berkualitas

Di beberapa daerah, sekolah dasar masih menghadapi keterbatasan bahan bacaan berkualitas. Perpustakaan sekolah sering kali kekurangan koleksi buku yang relevan dan menarik untuk siswa. Sastra digital memungkinkan akses ke berbagai cerita tanpa harus bergantung pada buku fisik, sehingga dapat menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang memiliki keterbatasan fasilitas.


Peluang sastra anak digital di pendidikan dasar

  • Akses Literasi yang Lebih Luas

Sastra anak digital memungkinkan siswa sekolah dasar menikmati bahan bacaan yang sulit dijangkau sebelumnya. Melalui perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop, anak-anak dapat dengan mudah mengakses ribuan judul cerita anak dari mana pun mereka berada. Ini sangat membantu sekolah dengan keterbatasan buku cetak, karena dapat diakses melalui perangkat digital dengan mudah.

  • Mendorong Pembelajaran yang Interaktif

Bentuk digital dalam cerita anak membantu  anak lebih interaktif.  Cerita digital yang dilengkapi animasi, suara, dan elemen interaktif menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.  Hal ini dapat meningkatkan perhatian siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif.

  • Menumbuhkan Minat pada Budaya Lokal

Sastra digital juga menjadi peluang untuk memperkenalkan budaya lokal dalam format yang lebih menarik. Penggunaan cerita rakyat atau legenda dalam sastra digital membantu siswa sekolah dasar memahami nilai-nilai budaya dengan cara yang menyenangkan.

  • Mempermudah Guru dalam Proses Pembelajaran

Peluang lain adalah kemudahan bagi guru untuk menggunakan platform digital sebagai bahan ajar. Platform digital seperti StoryWeaver atau Canva memungkinkan guru menyesuaikan bahan ajar dengan kebutuhan siswa tanpa harus membuatnya dari awal.


Manfaat sastra anak digital di pendidikan dasar

Sastra anak digital memberikan banyak manfaat bagi pendidikan dasar, terutama dalam meningkatkan minat baca siswa. Pertama, e-book interaktif dan audiobook dapat meningkatkan minat baca anak karena memberikan pengalaman membaca yang lebih seru dan menyenangkan. Anak-anak tidak hanya membaca teks, tetapi juga menikmati gambar, suara, dan animasi yang membuat cerita lebih hidup.

Selain itu, cerita digital mendukung pembelajaran multisensori. Cerita anak mengalami  transformasi seiring dengan era  digital yang semakin maju. Kombinasi visual, audio, dan teks mendukung berbagai gaya belajar dan membantu mereka memahami cerita dengan lebih mudah. Hal ini tentunya membuat anak lebih mudah mengingat dan menyerap informasi.  

Sastra anak digital juga berperan penting dalam mengasah keterampilan digital siswa sekolah dasar. Melalui interaksi dengan e-book atau aplikasi, anak-anak belajar menggunakan teknologi secara positif sambil menikmati cerita. Keterampilan ini sangat relevan di era digital, di mana penguasaan teknologi menjadi bagian dari keterampilan abad 21 yang harus dikuasai sejak dini.

Sastra anak digital juga membuka peluang inklusi literasi bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus atau yang kesulitan membaca teks. Audiobook misalnya, memungkinkan mereka untuk tetap menikmati cerita dan mengembangkan keterampilan literasi tanpa merasa terbebani oleh teks cetak. Dengan begitu, sastra anak digital memberikan solusi bagi berbagai tantangan literasi di sekolah dasar.

Tantangan sastra anak digital di pendidikan dasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun